Pilpres 2019
Survei Indikator: AHY, Sri Mulyani, dan Mahfud MD Masuk Bursa Calon Wakil Presiden Jokowi
"Ketika kita tanya dari 19 nama Cawapres untuk Jokowi, yang paling tinggi jawabannya AHY,"
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga riset Indikator Politik Indonesia merilis hasil surveinya mengenai Calon Wakil presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilu 2019 mendatang.
Melalui pertanyaan semi terbuka dengan menyebutkan nama tokohnya, mayoritas responden memilih Ketua Kogasma Pemenangan Pemilu 2019 partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Cawapres Jokowi.
Baca: PSI Sebut Komentar Fadli Zon Soal Pidato Racun Kalajengking Jokowi Ngawur
AHY mendapatkan angka 16,3 persen disusul Anies Baswedan 13 persen, Gatot Nurmantyo 7 persen, Sri Mulyani 6,1 persen.
Kemudian Mahfud MD 5 persen, Ridwan 3,9 persen, Tito Karnavian 2,9 persen, dan Muhaimin Iskandar 2,6 persen.
"Ketika kita tanya dari 19 nama Cawapres untuk Jokowi, yang paling tinggi jawabannya AHY," ujar Direktur Eksekutif Indiktor Politik Indonesia, Burhnudin Muhtadi di kantornya, Jalan Cikini V, Jakarta, Kamis, (3/5/2018).
Burhanudin mengaku tidak tahu alasan mengapa AHY paling tinggi.
Baca: Saran Soal Racun Kalajengking, Mardani: Mungkin Pak Jokowi Ingin Ramai
Ia menduga, angka tinggi tersebut karena selama ini AHY sering mengunjungi berbagai daerah.
"Saya tidak tahu sebab pastinya mungkin karena AHY rajin tutun ke lapangan, " katanya.
Sementara itu, apabila cawapres dari unsur non Parpol, maka yang paling tinggi adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Berdasarkan survei Cawapres Jokowi dari non parpol, Sri Mulyani 18,3 persen, disusul Mahfud MD 13 persen, Tito Karnavian 9,4 persn, Chairul Tanjung 8,8 persen, Din Syamsuddin 4,3 persen, Moeldoko 2,5 persen, dan Jimly Assiddiqie 0,6 persen.
Baca: Novel Baswedan Berharap Komnas HAM Umumkan Hasil Investigasinya Bulan Ini
"Pertanyaan ini kita tujukan, apabila Jokowi memilih Cawapres dari non parpol karena banyaknya partai yang mengusung Jokowi," katanya.
Burhanudin mengatakan yang menjadi perhatian sekaligus kejutan dari survei tersebut yakni munculnya nama Mahfud MD.
Alasannya menurutnya, mantan ketua MK tersebut selama ini hanya aktif dijejaring sosial twitter.