Pilpres 2019
PSI Sebut Komentar Fadli Zon Soal Pidato Racun Kalajengking Jokowi Ngawur
Dedek Prayudi atau yang akrab disapa Uki menganggap Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon telah gagal paham
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara PSI bidang Kepemudaan, Dedek Prayudi atau yang akrab disapa Uki menganggap Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon telah gagal paham menanggapi pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal Racun Kalajengking pada Musrenbangnas dalam RKP 2019.
"Oposisi zaman now kadang gagal melihat secara substantif ucapan dan keputusan Presiden serta cenderung tergesa-gesa ingin mengomentari, sehingga terkesan ‘ngawur’. Tapi sah-sah saja biar publik yang menilai," kata Uki dalam keterangan tertulisnya, Kamis (3/4/2018).
Baca: Empat Pesan Bogor Dalam KTT Ulama dan Cendekiawan Muslim
Menurut Uki, ada beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan Fadli Zon sebelum mengomentari pernyataan Presiden.
"Saya mencatat setidaknya ada dua hal yang harus diperhatikan pak Fadli sebelum merespon pidato pak Jokowi, yakni konteks pidato dan substansi pidato. Tanpa pemahaman dua itu, justru respon pak Fadli yang terkesan garbage in garbage out," kata Uki.
Uki menjelaskan bahwa secara substansi, dengan menyebut kalajengking sebagai komoditas yang paling mahal, pidato Presiden tersebut mengajak para Kepala Daerah agar tidak menyia-nyiakan waktu, sebuah komoditas yang paling mahal.
Baca: Saran Soal Racun Kalajengking, Mardani: Mungkin Pak Jokowi Ingin Ramai
"Mari kita lihat secara utuh pidato bagian kalajengking tersebut. Beliau mengatakan bahwa ada yang lebih mahal daripada komoditas termahal sekalipun, yaitu waktu. Sedangkan racun kalajengking disini digunakan sebagai contoh komoditas yang mahal tersebut," terang Uki.
Uki menambahkan bahwa melalui pidatonya, Presiden menginginkan cara kerja yang cepat.
"Buang-buang waktu yang dimaksud presiden adalah cara kerja yang bertele-tele dan rantai birokrasi yang berbelit-belit, sedangkan tantangan zaman menuntut kita untuk bergerak sangat cepat," sambung Uki.
Baca: Survei Indikator: Mayoritas Publik Puas Terhadap Kinerja Jokowi
Uki menganggap bahwa kemajuan jaman yang tak dapat dihindari oleh Indonesia adalah sebuah tantangan tersendiri.
"Dalam konteks sebuah bangsa besar yang tidak dapat dipisahkan dari kemajuan global, Indonesia harus mampu berkompetisi dengan waktu. Revolusi 4.0 yang disebutkan oleh Presiden Joko Widodo hanyalah sebuah contoh dari banyaknya indikasi perubahan jaman yang begitu cepat. Kami menyambut positif trigger dari Presiden untuk segera berlari kencang dan tidak terjebak dalam rutinitas dan perdebatan tidak perlu," papar Uki.
Menariknya, Uki juga menangkap kesan bahwa Presiden sedang melemparkan sindiran menghindari korupsi melalui ucapannya tentang komoditas racun kalajengking.