Sabtu, 4 Oktober 2025

Nelayan Harus Sejahtera dari Hasil Laut

Bamsoet panggilan politisi Golkar ini menilai tingkat kesejahteraan nelayan masih sangat memprihatinkan.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hendra Gunawan
Tribunnews.com/Hendra Gunawan
Nelayan harus mendorong perahunya yang kandas saat akan memasuki Sungai Kramat, Desa Kramat Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, karena dangkalnya air sungai yang terus mengalami pendangkalan mesin kapal tak mampu mendorong perahu masuk ke sungai , Minggu (25/2/2018). (Tribunnews.com/Hendra Gunawan) 

"Dampak ekologis pelarangan cantrang akan menimbulkan dampak positif bagi kondisi lingkungan. Namun, kenyataan tersebut akan berbanding terbalik dengan dampak ekonomi dan sosial yang ditimbulkan. Pada aspek ekonomi, pelarangan cantrang akan memengaruhi tingkat pendapatan, jumlah hasil tangkapan dan diferensiasi alat tangkap," kata Bamsoet.

"Sementara, dampak sosial yang ditimbulkan yaitu berubahnya hubungan sosial dalam kehidupan nelayan dan tingkat kesejahteraan yang menurun," tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama Bamsoet mendorong potensi ekonomi sektor kelautan yang mencapai lebih 1,3 triliun USD per tahun dan mampu menyerap tenaga kerja hingga 40 juta jiwa, bisa memberikan kontribusi nyata yang lebih besar lagi terhadap produk domestik bruto (PDB).

“Di tahun 2016, sektor perikanan menyumbang 3 persen terhadap PDB Nasional. Sampai dengan 2019, kita berharap angkanya mampu meningkat mencapai 9 persen. Bahkan jika memungkinkan menembus dua digit. Ini tentu bukan hal yang mudah, butuh kerjasama semua pihak," kata Bamsoet.

Selain Bamsoet, hadir sebagai pembicara di seminar ini antara lain Menko Kemaritiman Luhut B Pandjaitan, Anggota IV BPK Rizal Djalil, serta Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved