Pilpres 2019
Gerindra Godok 15 Nama Calon Pendamping Prabowo
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan pihaknya masih menggodok sejumlah nama untuk dijadikan Calon Wakil Presiden Prabowo Subianto.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan pihaknya masih menggodok sejumlah nama untuk dijadikan Calon Wakil Presiden Prabowo Subianto.
Tanpa menyebutkan namanya, Muzani menyebut ada 15 nama yang sekarang masuk bursa Cawapres Prabowo.
"Sudah ada nama-nama cawapres barangkali 12 sampai 15 orang dari partai politik (Parpol) dan non parpol," kata Muzani.
Baca: Relawan Selendang Putih Bersiap Deklarasi Pencapresan Jenderal Gatot Nurmantyo
Dari jumlah tersebut menurut Muzani, 7 di antaranya berlatarbelakang parpol. Sementara sisanya berasal dari berbagai macam latar belakang.
"Dari militer ada, tokoh Islam ada. Ada perempuan, satu atau dua lupa saya. Ekonom ada, pengusaha ada," katanya.
Menurut Muzani ke-15 orang yang masuk bursa Cawapres tersebut, sebagian besar merupakan orang yang selama ini santer disebutkan akan maju dalam Pemilihan presiden.
"Nama-nama yang banyak muncul kemudian kita infintalisir kemungkinan-kemungkinannya," kata Muzani.
Baca: Pencalonan Gatot Nurmantyo Sebagai Capres Tinggal Menunggu Mantan Panglima TNI itu Pensiun
Ia mengatakan idealnya Cawapres sudah dapat ditentukan dan dideklarasikan berbarengan dengan deklarasi pencapresan Prabowo.
Namun, menurutnya pengumuman Cawapres bisa ditunda bergantung pada kesepakatan partai koalisi.
"Karena perkembangan politik di tingkat nasional makin hari hari, Minggu, bulan terus bergerak berubah sehingga barangkali itu bisa menjadi momentum momentum baru untuk kita bisa menyebabkan dan membidik satu dua tiga nama untuk kandidat calon wakil presiden," katanya.
Baca: Khusus untuk Kedatangan Setya Novanto Karyawan RS Medika Buat Group WhatsApp
Sebelumnya sejumlah politisi Gerindra menyebut beberapa nama masuk bursa Cawapres Prabowo.
Mereka yakni mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin).