Setnov Berusaha Nyaman, Fredrich Keluhkan Makanan dan Rita Widyasari Dangdutan
Tak seorangpun yang bermimpi menghuni rutan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sejumlah penghuni, sempat menceritakan pengalaman mereka di rutan itu
Sarang laba-lana di langit-langit tahanan hingga kebersihan kamar mandi di kamar tahanan turut menjadi perhatiannya. Setya Novanto tidak segan menegur tahanan lain agar menjaga kebersihan.
Mantan pengacara Setnov, Fredrich Yunadi, juga ikut mendekam di rutan KPK. Pengacara yang pernah menjajal seleksi pimpinan KPK itu, ditahan lembaga anti rasuah tersebut pada 13 Januari lalu, setelah menjalani pemeriksaan selama tujuh jam.
Ia dianggap menghalangi dan merintangi penyidikan KPK atas kasus e-KTP. Fredrich Yunadi dianggap ikut bersekongkol merekayasa kecelakaan yang terjadi pada kliennya, Setnov pada 15 November silam.
Saat itu penyidik KPK menyambangi kediaman Setnov di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Di rumah mewah tersebut sang pemilik tidak ditemukan.
Belakangan Setnov diketahui melakukan wawancara dengan salah seorang wartawan stasiun televisi swasta nasional.
Usai wawancara via sambungan telepon, Setnov yang menumpangi mobil sang wartawan, terlibat kecelakaan di daerah Permata Hijau, Jakarta Selatan. Mobil Toyota Fortuner yang dikemudikan sang wartawan, menabrak tiang listrik.
Setelahnya Setnov dirawat di Rumah Sakit Permata Hijau. KPK menduga peristiwa itu hanyalah akal-akalan belaka. Selain Fredrich Yunadi ditetapkan sebagai tersangka, dokter yang bertanggungjawab terhadap Setnov, Bimanesh, juga ditersangkakan.
Kepada wartawan di ruang persidangan, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (5/3), ia menganggap rutan tempat ia tinggal kondisinya relatif baik. Namun sirkulasi udaranya ia anggap sangat kurang.
"Menurut saya rutannya cukup bagus, meskipun dalam hal ini tidak layak sebetulnya. Contohnya sirkulasi hawa nggak benar," ujarnya.
Ia juga mengeluhkan kebijakan yang membatasi tahanan hanya boleh dikunjungi dua kali dalam seminggu. Hal itu menyebabkan ia hanya mendapat jatah makanan dari keluarga, hanya dua kali dalam seminggu.
Padahal ia sangat mengharapkan makanan dari keluarganya, dibandingkan harus menelan makanan yang disediakan pihak rutan. Fredrich Yunadi menganggap kebijakan tersebut tidak layak.
Baca: F-16, Dari Perang Vietnam Hingga Kini
Baca: Kecanggihan Pesawat F-16, Mulai dari Kemampuan Mesin, Airframe hingga Avionik
Bupati Kutai Kertanegara, Rita Widyasari, yang sejak 6 Oktober tahun lalu menghuni rutan KPK atas kasus suap, juga sempat menceritakan bagaimana pengalamannya menghuni rutan tersebut.
Kepada wartawan di ruang sidang Pengadilan Tipikor Jakarta, 21 Februari lalu, ia menyebut dengan kedatangan penghuni baru, yakni anggota Komisi A DPRD Kebumen, Dian Lestari, suasana rutan KPK jadi agak berbeda.