Senin, 29 September 2025

Kecanggihan Pesawat F-16, Mulai dari Kemampuan Mesin, Airframe hingga Avionik

F-16 yang diterima TNI AU bukanlah pesawat usang, berikut daftar kecanggihannya, mulai dari airframe, avionik hingga kemampuan mesin

Penulis: Nurmulia Rekso Purnomo

 Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Pesawat F-16 yang baru saja diterima TNI Angkatan Udara (AU)  sebanyak 24 unit dari pemerintah Amerika Serikat (AS), adalah jenis pesawat yang pertama kali diproduksi pada tahun 1978. Namun bukan berarti pesawat tersebut terhitung sebagai pesawat usang.

Sampai saat ini, Lockheed Martin masih terus memproduksi pesawat yang berjuluk 'Fighting  Falcon' dan 'Viper' itu. Dikutip dari Lockheedmartin.com, lisensi pembuatan pesawat tersebut sudah dihibahkan ke sejumlah negara. Sampai saat ini diestimasi, sudah ada sekitar 4.500  unit yang diproduksi di seluruh dunia.

Pengembangan teknologi di pesawat tersebut, ditandai dengan penyebutan 'block,' di mana block  1 digunakan untuk menyebut teknologi yang tertanam di pesawat yang diproduksi pada akhir tahun 1970an lalu. Sementara yang diterima Indonesia adalah F-16 C/D 52 ID.

Gagasan awal penghibahan 24 unit pesawat itu, awalnya disampaikan saat Presiden AS Barack Obama menyambangi Indonesia pada tahun 2010 lalu. Hingga kini setelah sekitar tujuh tahun lebih, gagasan tersebut terealisasi.

Pesawat tersebut antara lain akan ditempatkan di Lanud Iswahjudi, dan di Lanud Roesmin Nurjadin. Dikutip dari Kompas.com, Komandan Lanud Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Age Wiraksono, mengatakan yang dihibahkan hanya airframe nya saja.

Sementara berbagai peralatan dan sistem yang menunjang pesawat tersebut untuk bisa menajaga kedaulatan negara di udara, dibayar oleh kocek pemerintah.

Dikutip dari tni-au.mil.id, Kol. Pnb. Agung “Sharky” Sasongkojati, yang sempat menerbangkan pesawat tempur tersebut menjelaskan kecanggihan pesawat F-16 yang diterima TNI AU.

1. Mesin

Seluruh mesin pesawat F-16 C/D 52ID menggunakan mesin F100-PW-220/E, yang telah ditingkatkan  kemampuannya oleh sang produsen, Pratt & Whitney di Old Kelly Air Force Base di Texas,  sehingga memiliki umur komponen dua kali lebih lama dari mesin standar.

F-16 C/D 52ID memiliki berat kotor maksimum 37.500 lbs dan mesin jet turbo fan yang sama yaitu  Pratt & Whitney F100-PW-220/E dengan daya dorong 24.000 lbs sehingga memiliki thrust to weight (T/W) ratio 0,64.

Beda dengan F-16 C/D Block 52 yang mempunyai berat kotor maksimum 52.000 lbs dan didorong  mesin F100-PW-229 dengan daya dorong 29.000 lbs yang memiliki T/W ratio 0,56. Dalam close combat atau pertempuran udara jarak pendek, F-16 TNI AU dengan T/W ratio lebih besar memiliki kelincahan lebih baik dari F-16 Block 52.

2. Airframe

Rangka pesawat diperkuat, jaringan kabel dan elektronik baru dipasang, semua sistem lama  direkondisi menjadi baru dan sistem baru ditambahkan agar pesawat lahir kembali, sehingga siap menjadi pesawat baru dengan kemampuan jauh lebih hebat dari saat kelahirannya.

Semua F-16 C/D 52ID TNI AU juga menjalani modifikasi struktur rangka pesawat dengan program Falcon STAR (Structural Augmentation Roadmap), sehingga umur rangka pesawat menjadi lebih dari 10.000 jam.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan