Jumat, 3 Oktober 2025

Pilkada Serentak

Ini 5 Poin Penting Bagi Intelijen Polri dari Mendagri Jelang Pilkada 2018

Kedua, ia mengajak para anggota intelijen untuk melawan kampanye yang berujar kebencian, fitnah, dan SARA.

Editor: Johnson Simanjuntak

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jelang Pilkada 2018, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menyebut 5 poin penting yang harus diperhatikan oleh anggota Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Polri.

Hal ini disampaikan Tjahjo saat dirinya menjadi narasumber dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Baintelkam Polri, di Hotel Grandhika, Jl Iskandarsyah Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (29/1/2018).

Ia mengungkap kelima poin ini penting untuk dimengerti oleh semua intelijen Polri, baik di tingkat pusat hingga satuan kepolisian di daerah.

"Pertama, amanat Presiden Joko Widodo yang juga telah disampaikan saat Rapat Pimpinan Polri, pekan lalu. Salah satunya adalah melawan praktik politik uang," ujar Tjahjo, usai Rakor Baintelkam Polri, Senin (29/1).

Kedua, ia mengajak para anggota intelijen untuk melawan kampanye yang berujar kebencian, fitnah, dan SARA.

Poin ketiga adalah ia meminta agar tahun politik ini semestinya dijadikan ajang adu konsep untuk memajukan daerah dan percepatan pembangunan.

Maka dari itu, ia mengimbau pemilih untuk memilih pemimpin daerah berdasarkan program yang dibawa, bukan kampanye hitam ataupun cara-cara negatif lainnya.

Baca: Sandi Akan Bandingkan Data Kenaikan Kemacetan Dengan Dirlantas

Politisi PDI Perjuangan ini juga mengingatkan agar partisipasi politik ditingkatkan menjadi di atas 78 persen, berbanding 74 persen di tahun 2016 lalu.

"Keempat, adanya stabilitas keamanan dan pemetaan potensi kerawanan. Jadi sekecil apapun kerawanannya, manuver yang ada termasuk area rawan bencana yang bisa membatalkan pilkada harus dipetakan daerah mana yang rawan itu," ungkapnya.

Untuk mengatasi hal itu, Tjahjo berharga Intelkam memanfaatkan jaringannya yang luas dengan melibatkan tokoh masyarakat, agama, adat, Satpol PP, TNI, Koramil, Kepolisian, hingga BIN, untuk deteksi dini kerawanan. 

Terakhir, ia meminta adanya perhatian kepada calon tunggal yang semakin meningkat. "Pasti ada pro dan kontra, pasti ada nanti timses kotak kosong, jadi cermati situasi itu, sekaligus pasangan yang head to head. Seperti di Sumut, Jateng, Jatim, Papua, dan Bali," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved