Yuyu Sutisna dan Sukhoi Baru Pengganti Pesawat F-5 Tiger II
Jabatan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) kini dipegang Marsekal TNI Yuyu Sutisna setelah dilantik Presiden Joko Widodo, Rabu (17/1/2018).
Editor:
Adi Suhendi
Baca: Pemeran dan Pembuat Video Mesum Gay di Depok Seorang Instruktur Fitness
"Kita masih nunggu kedatangan pesawat pengganti F-5 (tiger) yang hampir satu setengah tahun para penerbangnya tidak terbang dengan pesawat tersebut," ujar Hadi Tjahjanto saat itu.
Kaurpenpasum Pen Lanud Iswahjudi, Mayor Sus Tamsir, saat dihubungi Tribunnews.com, menjelaskan walaupun seluruh pesawat F-5 Tiger II sudah purnatugas, bukan berarti para penerbang TNI AU di Skadron Udara 14 menganggur.
Sebelum ada pesawat pengganti, mereka berlatih di sejumlah Skadron tempur TNI AU.
Mereka antara lain disebar di Skadron Udara 15, di Lanud yang sama yakni Lanud Iswahjudi.
Di Skadron Udara 11, para pilot Skadron Udara 14 berlatih dengan pesawat tempur T-50 Golden Eagle.
Sementara di Skadron Udara 11 di Lanud Sultan Hasanuddin, Sulawesi Selatan, mereka berlatih dengan pesawat Sukhoi SU-27 dan Sukhoi SU-30.
"Sementara para penerbang berlatih di skadron-skadron tersebut," ujarnya.
Rencanannya, 11 unit Sukhoi SU-35 akan dioperasikan Skadron Udara 14 oleh pilot-pilot yang sebelumnya menerbangkan pesawat F-5 Tiger II.
Pesawat yang perunitnya dibandrol sekitar 90 juta dollar Amerika Serikat (AS) itu, rencana pembeliannya sudah dimulai sejak tahun lalu.
Namun sampai saat ini, penandatanganan kontrak belum dilakukan.
Sejak tahun lalu, menteri Ryamizard Ryacudu, menyebutkan bahwa penandatanganan kontrak pembelian 11 unit pesawat tersebut, akan digelar pada akhir tahun.
Pada 11 Januari lalu, di kantornya, Ryamizard Ryacudu menyebut penandatanganan kontrak akan dilakukan pekan itu.
Namun sampai saat ini, belum ada informasi soal penandatanganan kontrak.
Tentunya setelah Yuyu Sutisna resmi menjabat sebagai KSAU, ia tidak hanya punya beban moral sebagai pimpinan tertinggi TNI AU, untuk menuntaskan kekosongan pesawat di Skadron Udara 14.
Ia sebagai mantan komandan di skadron tersebut, tentunya juga punya ikatan dengan para pilot-pilot yang saat ini terpaksa "numpang" berlatih di skadron lain itu.