Kursi Mensos Lowong, Pengamat : Kalau dari NU Mungkin Yenny Wahid
Khofifah Indar Parawansa, akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Sosial lantaran bertarung di Pilgub Jawa Timur.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Khofifah Indar Parawansa, akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Sosial lantaran bertarung di Pilgub Jawa Timur.
Sosok pengganti Khofifah tak pelak menjadi perbincangan masyarakat.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, pun turut berpendapat mengenai suksesor Khofifah itu.
Baca: Undang Jokowi, PDI Perjuangan Gelar Perayaan HUT ke-45 Besok
Ujang mengatakan bahwa posisi Menteri Sosial adalah posisi yang amat strategis, tentu harus dipertimbangkan dengan baik siapa yang akan menduduki jabatan tersebut.
Lantaran Khofifah berasal dari kalangan NU, maka kemungkinan Presiden Joko Widodo juga akan mencari orang yang tepat dari kalangan NU.
Ia pun menyebut nama Zanubah Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau Yenny Wahid.
Menurutnya jika Jokowi mencari sosok perempuan yang tepat dari kalangan NU, mungkin Yenny adalah orang yang tepat.
Baca: Anggota TNI-Polri Ikut Pilkada 2018, Kontras Khawatir Upaya Mobilisasi
"Kalau dari kalangan NU, mencari sosok perempuan yang tepat, mungkin bisa Yenny Wahid," ujar Ujang, ketika dihubungi Tribunnews.com, Selasa (9/1/2018).
Menurutnya, Yenny memiliki kelebihan dari dua sisi. Di satu sisi ia termasuk ke dalam trah yang NU-nya kuat.
Di sisi lain, ayahnya yaitu Abdurrahman Wahid merupakan Presiden ke-4 Indonesia, sehingga Ujang menilai Yenny mewarisi nilai politik dari sang ayah.
Namun, pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Jakarta itu tak menampik apabila Jokowi bisa saja mencari dari kalangan lain.
Karena unsur terpenting memilih menteri, kata Ujang, adalah kecocokan atau chemistry antara Jokowi selaku Presiden dengan menterinya.
"Tentu Pak Jokowi akan mencari orang yang cocok dengannya. Karena menteri kan pembantu presiden. Jadi harus ada chemistry antar keduanya," pungkasnya.