Pilkada Serentak
Djarot: Kultur Sumatera Utara Terbuka, Open Minded, dan Egaliter
Masyarakat Sumut, kata Djarot, sangat terbuka sehingga dirinya merasa mudah berbaur dengan mereka saat berada di sana.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jelang pengumuman bakal Cagub dan Cawagub yang akan diusung Partai PDI Perjuangan untuk sejumlah provinsi, mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku telah mengenal budaya Sumatra Utara selama mengunjungi provinsi tersebut pada akhir Desember 2017.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa banyak rekannya yang berasal dari daerah yang dipimpin oleh Gubernur Tengku Erry Nuradi itu.
Baca: Nikmatnya Sate Bandeng, Buah Tangan dari Banten
"(Kalau) kultur ya saya sudah ke sana, teman saya juga banyak dari sana," ujar Djarot, saat ditemui di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (3/1/2018).
Menurutnya, kultur di Sumatra Utara mirip dengan provinsi Jawa Timur.
Masyarakat Sumut, kata Djarot, sangat terbuka sehingga dirinya merasa mudah berbaur dengan mereka saat berada di sana.
"Sumut itu kulturnya hampir sama dengan Jatim, terbuka, sehingga (saya) tidak kesulitan," jelas Djarot.
Mantan Wali Kota Blitar itu pun mengingatkan bahwa dirinya pernah memimpin Blitar, yang merupakan bagian dari Jawa Timur.
Namun ia menilai, kultur masyarakat Blitar cenderung pada kultur 'Jawa'.
"Ingat loh ya, saya Wali Kota Blitar tapi saya bukan orang Blitar, beda loh, kulturnya Blitar itu lebih ke arah Jawa ya, (lebih pada) Mataram," kata Djarot.
Sedangkan kota lainnya di Jawa Timur memiliki kultur 'arek' dan ia menganggap itu mirip dengan Sumatra Utara.
"Kalau Jatim seperti Surabaya, Sidoarjo, Gresik, dan seterusnya, itu kulturnya arek, beda, Malang itu kulturnya (juga) arek, Sumut itu kulturnya seperti itu," tegas Djarot.
Lebih lanjut politisi PDI Perjuangan itu kemudian menyebut budaya masyarakat Sumut sangat terbuka.
Keterbukaan itu ia nilai lantaran banyaknya etnis yang hidup berdampingan di provinsi tersebut.