Rabu, 1 Oktober 2025

Kaleidoskop 2017

Diterjang Badai, Pohon Beringin Berusaha Bangkit Lagi

Partai Golkar ibarat diterjang badai saat sang Ketua Umum Setya Novanto dijerat Komisi Pemberantasan Korupsi

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto (kedua kanan) bersama Ketua Penyelenggara Rapimnas dan Munaslub Nurdin Halid (kanan) dan Wakil Sekjen Golkar Wakil Sekjen Golkar Sarmuji (kedua kiri) saat memimpin jalanya rapat paripurna II Munaslub Golkar di Jakarta Covention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Selasa (19/12/2017). Rapat paripurna Munaslub Golkar ini membahas padangan umum DPD I tiap-tiap provinsi. Nantinya akan ditentukan berbagai kebijakan-kebijakan yang ditentukan dan disetujui oleh peserta rapat. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Dalam rapat Badan Musyawarah pimpinan DPR memutuskan Aziz batal dilantik. Namun dua surat Novanto tetap dibacakan dalam sidang paripurna penutupan masa persidangan II, Senin (11/12/2017).

Pleno Kilat Tetapkan Airlangga Jadi Ketua Umum

Rapat pleno DPP Golkar memutuskan mengangkat Airlangga Hartarto menjadi ketua umum pengganti Setya Novanto.

Ketua Harian DPP Golkar Nurdin Halid yang memimpin rapat menyatakan, posisi ketua umum lowong karna pembacaan dakwaan Novanto sudah digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta.

Dalam rapat ini juga disepakati bahwa munaslub akan digelar tanggal 19 sampai 21 Desember di Jakarta.

Meskipun Airlangga terpilih sebagai ketua umum secara aklamasi sebelum Munaslub digelar, tapi bukan berarti forum rapat pleno Golkar berlangsung landai.

Drama ketegangan antara pengurus DPP Golkar sudah terasa sebelum rapat pleno dimulai. Pengurus DPP Golkar terpecah menjadi dua kubu perihal pembahasan Munaslub dalam rapat pleno.

Kesepakatan Azis Ketua DPR Muluskan Langkah Airlangga Jadi Ketum.

Wakil Bendahara Umum Golkar Erwin Ricardo Silalahi yang merupakan bagian dari faksi Azis, forum pleno akhirnya memutuskan menerima azas lowong dan mengangkat Airlangga sebagai ketua umum setelah ada deal.

"Pak Azis legawa. Dealnya jadi ketua DPR," kata Erwin usai rapat pleno.

Menurutnya, sikap legawa ini diakui oleh Azis setelah rapat pleno. Dirinya mengaku memilih sikap tersebut karena tidak ingin terjadi kegaduhan karena tarik menarik kepentingan yang terlalu panjang dan sengit.

"Saya memikirkan yang lebih besar. Partai ini harus besar. Partai ini harus menang 2019. Itu yang lebih penting," kata Azis.

Namun, Azis membantah ada kesepakatan seperti kata Erwin di antara dirinya dengan Airlangga di balik sikap legawanya. Ia mengaku sikapnya murni dari hati nuraninya sendiri.

"Enggak ada (deal). Sama-sama legowo saja," kata Azis.

Sementara perihal posisi ketua DPR, Aziz menyerahkan hal itu kepada ketua umum terpilih dalam menentukan nama pengganti Novanto yang telah mengundurkan diri.

"(Ketua DPR) terserah ketum Pak Airlangga," kata Azis.

Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Presiden ketiga RI BJ Habibie, Ketua PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri hadir dalam pembukaan Munaslub Golkar yang dibuka Rabu (20/12/2017) malam.

Selain mengukuhkan Airlangga jadi ketua umum, disepakati masa jabatannya mulai tahun 2017 sampai 2019. Amanat tunggal juga diberikan kepada Airlangga untuk melakukan revitalisasi dan restrukturisasi pengurus DPP Golkar.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved