Pilgub Jawa Barat
Pengamat Nilai Masuk Akal Golkar Tarik Dukungan Ke Emil
Karena Golkar cukup menggandeng dua parpol lain sudah bisa mencalonkan sendiri Cagubnya.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik Ray Rangkuti menilai masuk akal putusan Golkar mencabut dukungan dalam pencalonan Ridwan Kamil pada Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018 mendatang.
Sebab, sejatinya imbuh Ray Rangkuti, daya tawar Golkar harus lebih kuat.
Karena Golkar cukup menggandeng dua parpol lain sudah bisa mencalonkan sendiri Cagubnya.
Apalagi tegas Ray Rangkuti, Golkar sendiri punya calon yang hampir sama kuatnya dengan Emil sapaan wali kota Bandung tersebut.
Ditambah lagi, calon wakil Gubernur yang diusulkan Golkar tidak serta merta dipilih dan diterima oleh Emil.
Bahkan Emil membuat konvensi Cawagub yang namanya tidak masuk dalam 3 nama yang diusulkan oleh tokoh-tokoh Jabar untuk mendampingi Emil sebagai calon Wakil Gubernur.
Baca: Pensiun Januari, Kapolda Kaltim Tidak Perlu Mengundurkan Diri
"Dalam posisi seperti itu justru sulit memahami kalau Golkar tetap memberi dukungan kepada Ridwan Kamil," ujar Ray Rangkuti kepada Tribunnews.com, Senin (18/12/2017).
Memang dengan dicabutnya dukungan Golkar, tidak serta merta menggagalkan pencalonan Emil.
Apalagi jika tiga partai yang ada tetap solid, setidaknya Emil masih memegang 21 kursi hasil dari PPP, PKB dan NasDem.
Hanya saja masalahnya kini menurutnya, posisi PPP juga terlihat mulai goyah.
Jika benar PPP mencabut dukungan, maka kata dia, syarat minimal yang dibutuhkan Emil tidak tercapai. Hal ini sangat riskan.
Saat yang sama posisi PDI-Perjuangan makin menguat. Sebagai pemilik kursi terbanyak, sepertinya, Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri akan mulai dilirik banyak pihak.
Bisa saja koalisi Emil akan menarik PDI-Perjuangan untuk bergabung.
"Atau bisa membuat koalisi bari terdiri dari 3 partai yakni PDIP, Golkar dan PPP. Pilkada Jabar makin tak terduga," katanya.