Megawati Minta kepada Jokowi Anggaran Khusus Penelitian dan Riset Masuk APBN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berharap pemerintah menganggarkan lima persen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk riset dan penelitian.

"Kalau perencanaan APBN yang namanya untuk penelitian, satu persen saja tidak pernah. Sebagai ketua umum PDI Perjuangan, kalau berbicara APBN, saya mohon dengan sangat, kalau bisa lima persen untuk penelitian," kata Megawati.

Hal itu diungkapkan Megawati dalam sambutan di acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PDIP di ICE BSD, Tangerang Selatan, Sabtu (16/12/2017).

Dalam acara ini hadir Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Presiden ketiga BJ Habibie, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan sejumlah menteri Kabinet Kerja.

"Saya mohon dengan sangat, kalau bisa (dianggarkan) lima persen untuk penelitian. Ya siapa tahu nanti bisa jadi 2,5 persen gitu," kata Megawati.

Dirinya ingin Indonesia memiliki ahli penelitian dan riset yang berorientasi pada lingkungan dan penyelamatan kekayaan alam.

Baca: Ketua DPP Partai Golkar: 75 Persen Kepengurusan Harus Dirombak

"Sebagai modal dieksplorasi alam hanya kan membawa kehancuran manusia, kekayaan alam sebenarnya modal pembangunan yang dimanfaatkan dengan bijaksana, tidak ada salahnya kita belajar mengadopsi tradisi masyarakat yang bersinergi dengan alam dan lingkungan," kata Megawati.

Lebih lanjut Megawati menegaskan, kekayaan alam Indonesia sangat luar biasa. Semua yang dibutuhkan dunia ada di Indonesia.

"Kekayakan alam kita sangat, sangat, sangat kaya. Apa yang Anda minta semua ada," ujarnya.

Karena kekayaan yang luar biasa itulah, banyak pihak, termasuk asing, tertarik untuk memanfaatkan.

"Boleh datang. Tapi kontraknya harus berkeadilan untuk bangsa Indonesia," katanya.