Jumat, 3 Oktober 2025

Pilgub Jawa Timur

Mendagri Bandingkan Emil Dardak dengan Jokowi Saat Jadi Capres

Tjahjo mengatakan, meski baru memerintah kurang dari dua tahun, namun tidak masalah apabila sang kepala daerah maju dalam pilkada.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo bersiap memberikan keterangan dalam sidang permohonan uji materi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Pemilu) di Ruang Sidang Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin (25/9/2017). Sidang terseut beragendakan mendengarkan keterangan dari Pemerintah yang alam sidang ini diwakili Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menanggapi keputusan Bupati Trenggalek Emil Dardak yang mendampingi Khofifah Indar Parawansa bertarung di Pilkada Jawa Timur.

Tjahjo mengingatkan kepala daerah yang hendak mencalonkan diri dalam Pilkada Serentak 2018 untuk memperhatikan etika politik dan menjaga stabilitas pemerintahan di daerahnya sendiri.

Tjahjo mengatakan, meski baru memerintah kurang dari dua tahun, namun tidak masalah apabila sang kepala daerah maju dalam pilkada.

Asalkan, menurut dia, memang bisa berbuat yang lebih baik.

Baca: Presiden Jokowi Semringah Dapat Album Metallica dari PM Denmark

"Ini kan mulai menarik setelah kemarin keberhasilan Pak Jokowi. Beliau dengan menjadi Presiden tidak meninggalkan janji politiknya di DKI," kata Tjahjo kepada wartawan usai rilis Indeks Kerawanan Pilkada (IKP) 2018 di Jakarta, Selasa (28/11/2017).

"(Jokowi) Bangun LRT, bangun jalan, bangun semua. Ini yang kita inginkan," ujar dia.

Sementara itu, mengenai Emil Dardak yang maju dengan meninggalkan partai yang membesarkan namanya, Tjahjo menilai sah-sah saja.

Dia juga tidak menyalahkan partai yang meminang Emil untuk maju pada Pilkada Jatim.

Baca: Ini 5 Fenomena Alam yang Terjadi di Sekitar Gunung Agung

"Bukan salah partainya lo. Bukan salah siapa yang mengajak. Selama bisa diajak, ya diajak saja kalau dia dianggap mampu menambah suara," kata Tjahjo.

"Tetapi (soal) etika, masyarakat yang menilai," ucap dia.

Sebelumnya, Tjahjo melontarkan kritik terhadap pencalonan Emil Dardak melalui laman resmi Kementerian Dalam Negeri, pada Minggu (26/11/2017).

"Yang ramai dan jadi perbincangan misalnya (Emil) Dardak. (Emil) Dardak itu baru, belum ada dua tahun. Belum dua tahun langsung (maju) cawagub (Jatim). Yang kedua, etika dalam konteks dia dulu didukung PDI Perjuangan, sekarang tidak. Nah, ini etikanya bagaimana," ujar Tjahjo.(ESTU SURYOWATI)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Tjahjo Kumolo Bandingkan Emil Dardak dengan Jokowi Saat "Nyapres"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved