Kamis, 2 Oktober 2025

Penyidik KPK Diteror

Begini Respons Pimpinan KPK Soal Perbedaan Sketsa Wajah Terduga Penyiram Air Keras Novel Baswedan

"‎Yah kan namanya temuan-temuan itu pasti berkembang. Bisa aja berbedakan yang satu bilang begini, yang satu liat gak ada alisnya itu biasa berkembang

Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang tidak mempermasalahkan adanya perbedaan sketsa wajah terduga pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan.

Diketahui, Senin (31/7/2017) silam di Istana Negara, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian merilis satu sketsa wajah terduga pelaku‎ penyiraman air keras kepada Novel Baswedan.

Baca: KPK Periksa Mantan KSAU Terkait Korupsi Pembelian Helikopter AW 101 TNI AU

Sesuai dengan sketsa wajah yang dirilis Kapolri, ciri-ciri pelaku yakni tinggi badan antara 167-170 cm, kulit agak hitam, rambut keriting dan badan ramping.

Sketsa wajah ini dibuat berdasarkan gambaran dari saksi yang melihat orang mencurigakan sebelum kejadian.

Saksi tersebut, melihat pria yang tergambar di sketsa itu berada di dekat masjid Al Ikhsan lima menit sebelum kejadian penyiraman air keras.

Baca: KPK Pastikan Pemeriksaan Saksi Meringankan Tidak Hambat Pemberkasan Kasus Setya Novanto

Sketsa wajah dan ciri-ciri yang diperoleh penyidik tidak ada yang cocok dengan tiga orang yang pernah diperiksa penyidik Polda Metro.

Selang tiga bulan, Jumat (24/11/2017) Kapolda Metro Jaya, Irjen Idham Azis kembali merilis dua sketsa wajah terduga pelaku penyiraman pada Novel Baswedan.

Rilis dua sketsa ini dilakukan di Komisi Pemberantasan Korupsi, disaksikan pula oleh Ketua KPK, Agus Rahardjo.

Baca: Kepala BTSP Bantah Alexis Ubah Nama Jadi 4Play, Begini Penjelasannya

Saat rilis, Idham Azis mengatakan sketsa wajah dua terduga pelaku diketahui sesuai dengan keterangan dua saksi yakni S dan SN.

Juru Bicara KPK, Febri Diansyah menegaskan SN yang dimaksud oleh Kapolda Metro, bukanlah Setya Novanto, tersangka dugaan kasus korupsi e-KTP.

Baca: Sandiaga Ungkap Alasan Pendopo DKI Ditutup Tirai Putih

Adanya dua perbedaan sketsa yang dirilis Kapolri dan Kapolda Metro, tidak dipermasalahkan Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang saat ditemui di KPK, Senin (27/11/2017).

"‎Yah kan namanya temuan-temuan itu pasti berkembang. Bisa aja berbedakan yang satu bilang begini, yang satu liat gak ada alisnya itu biasa berkembang," kata Saut Situmorang.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved