NasDem Tegaskan Beri Dukungan Politik Tanpa Balas Budi
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan, dirinya ingin menanamkan perubahan berpolitik di Tanah Air.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan, dirinya ingin menanamkan perubahan berpolitik di Tanah Air.
Satu caranya dengan menghilangkan citra buruk politik, seperti balas budi dari pencalonan kepala daerah.
"Gerakan perubahan kita implementasikan tahap demi tahap. Dari politik tanpa mahar, sampai dukungan tanpa syarat," kata Surya Paloh kepada wartawan usai acara apel siaga 12.000 anggota Baret Garda Pemuda NasDem di JiEXPO, Kemayoran, Jakarta, Selasa (14/11/2017).
Baca: Lomba Bulutangkis Semarakkan Peringatan Hari Pahlawan Indonesia di Moskow
Menurutnya, kepercayaan masyarakat terhadap partai politik memang tengah kembang kempis.
Dirinya juga menyoroti citra partai yang sarat politik uang menjadi salah satu dasar dari minimnya rasa percaya.
Baca: Kasus Penyanderaan di Papua, Jusuf Kalla: Pemerintah Akan Tegas Apabila Persuasif Tidak Tercapai
Sementara sebagai negara penganut demokrasi, partai mengemban peran sentral membangun bangsa.
Hal inilah yang ingin diperbaiki NasDem, menunjukkan bahwa partai seharusnya punya komitmen.
Terutama dalam mendukung pemerintahan tanpa mengedepankan kepentingan kelompok.
"(Kami) Sungguh-sungguh, artinya harus ada konsistensi antara ucapan dan perbuatan," kata Surya.
Baca: Bareskrim: Dari 107 Ribu Tersangka Kasus Narkoba, 40 Persennya Anak Muda
Lebih lanjut Surya menjelaskan, dalam pencalonan kepala daerah, NasDem tak ingin ada harga atau hutang yang dibayar Kepala Daerah terpilih.
Apalagi jika sudah dipercaya rakyat, maka mereka harus fokus bekerja mengemban amanat daerah, mendukung pemerintah pusat.
Sehingga diharapkan ke depan tak ada lagi Kepala Daerah terjaring praktik korupsi.
Baca: 70 Personel Satpol PP Disiagakan Jaga Trotoar di Tanah Abang
Namun demikian, Surya menjelaskan tidak bisa memastikan bahwa niat baik partainya diteruskan kepala daerah terpilih.
"Kalau itu sudah kita lakukan (tapi) enggak berbuah baik, itu masalah nasib saja," katanya.