Jumat, 3 Oktober 2025

Pemilu 2019

Partai Republik, Partai Berisi Relawan Jokowi Resmi Daftar Ke KPU

Pendaftaran dipimpin oleh Ketua Umum Suharno Prawiro dan Sekretaris Jenderal Unggul Kurniawan.

Editor: Johnson Simanjuntak
Rina Ayu/Tribunnews.com
Ketua Partai pendatang baru, Partai Republik resmi Suharno, mendaftar di KPU Pusat, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Sabtu (14/10/2017). 

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pendaftaran peserta Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2019 tidak hanya diisi oleh Partai Politik lama, partai pendatang baru ikut mengisi daftar Partai Politik yang akan bersaing di Pemilu Tahun 2019.

Setelah PSI, Sabtu (14/10/2017) Partai Republik resmi mendaftar sebagai calon peserta pemilu 2019.

Pendaftaran dipimpin oleh Ketua Umum Suharno Prawiro dan Sekretaris Jenderal Unggul Kurniawan.

"Semoga Partai Republik ini, yang memiliki arti "re" itu kembali, "publik" kepada rakyat, dari rakyat untuk rakyat ini dapat membuat Indonesia semakin berdaulat, semoga semakin makmur," kata Suharno, di Kantor KPU Pusat, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat.

Lanjutnya, partai Republika ini merupakan kumpulan relawan Jokowi dari Pemilihan Gubernur hingga Pemilihan Presiden lalu.

"Republika merupakan kumpulan relawan Pak Jokowi dari Pilgub hingga Pilpres dan kami akan dukung terus hingga 2019 nanti," ujar Suharno.

"Kita relawan dulu main di dalam, sekarang kita relawan main di luar," kata Suharno.

Partai Republik lahir pada September 2016.

Baca: Ini Alasan Golkar Kepincut Dukung Khofifah di Pilkada Jawa Timur

"Setahun ini kami kelola dan alhamdulillah teori amoeba yang kami kembangkan yakni mendatangi kampung ke kampung dapat diterima," tuturnya.

Partainya menggunakan pendekatan agribisnis dan agrikulturul sehingga akan mulai masuk dari tingkat desa.

"Karena kami relawan, Saya pakai teori dari desa, dari kampung. Pokoknya bergerak dari ujung. Sehingga saya tidak gembar gembor di dunia TV yang penting kita ayo kerjo, ayo kerjo, ayo kerjo," tuturnya.

Republik sebetulnya bukan partai baru karena pernah mengikuti pemilu 1999. Namun, kemudian ditinggalkan karena tak berpartisi lagi pada pemilu setelahnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved