Makin Terang, Jenderal Gatot Nurmantyo Beri Sinyal Terjun ke Politik Setelah Pensiun
Selama ini, ia hampir tidak memiliki waktu untuk keluarga, karena kesibukannya sebagai pejabat tertinggi di TNI.
lihat foto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Akhir tahun ini, Panglima TNI. Jendral TNI. Gatot Nurmantyo akan memasuki masa persiapan pensiun.
Apa yang akan dilakukan setelah ia menuntaskan dinas selama 35 tahun di TNI, Gatot Nurmantyo berniat untuk meluangkan waktu lebih untuk keluarga.
Selama ini, ia hampir tidak memiliki waktu untuk keluarga, karena kesibukannya sebagai pejabat tertinggi di TNI.
Gatot Nurmantyo menyebut selama puluhan tahun berkarier, ia sudah ena kali mengikuti operasi militer, dan baru sekali mengambil cuti.
"Tentunya sebagai manusia biasa,s aya juga ingin berkumpul dengan keluarga, dengan anak istri dann cucu saya. Tapi sebagai prajurit, tentu tidak pernah putus pengabdian saya, apapun, sekecil apapun, saya akan sellau bersedia apabila negara memanggil," ujarnya kepada wartawan, di dermaga Indah Kita, Cilegon, Banten, Kamis (5/10/2017).
Panggilan negara seperti apa yang ia maksud, Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa pengabdian sekecil apapun, jika memang berguna untuk bangsa dan negara, ia akan melakukannya. Bahkan jika diperlukan, ia siap turun ke sawah.
"Apa saja, mencangkul sawah juga termasuk pengabdian," katanya.
Baca: 8 Penghuni Apartemen Cinere Bellevue Terjebak Asap,Pengelola Tanggung Biaya Rumah Sakit
Baca: Duh, Kamera Mahal Dhea Imut Seharga Honda Jazz Hilang, Perusahaan Ekspedisi Dilapor ke Polisi
Elektabilitas Gatot Nurmantyo setahun belakangan ini beranjak naik. Bahkan ada sejumlah pihak, yang mengaku siap untuk mengusung Gatot Nurmantyo, di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.
Gatot Nurmantyo juga mengaku sudah mempraktikan politik, namun politik yang dimaksud adalah politik negara, bukan politik praktis seperti seorang kader partai politik.
Apakah ia tertarik untuk terjun ke dunia politik setelah pensiun, Gatot Nurmantyo menjawab bahwa ia tidak punya pengalaman di bidang politik praktis. Namun jika memang negara membutuhkan, ia mengaku siap.
"Politik, saya tidak punya pengalaman politik (praktis), hanya politik nnegara yang saya masih pikir-pikir. Tapi yang jelas setiap bangsa memanggil, saya kappaun juga sebagai prajurit, siap," tegasnya.
