Jumat, 3 Oktober 2025

Pengiriman Senjata Api Kembali Terjadi dari Bandara Soekarno-Hatta ke Bengkulu

"Memang kurangnya koordinasi dengan petugas di Bandara, sampai jadi ramai seperti ini. Tapi kan pengirimannya juga dikawal oleh empat orang petugas,"

Editor: Adi Suhendi
(Istimewa)/ wartakota
Paket senjata tiba di Terminal Cargo Bandara Fatmawati, Bengkulu. (Istimewa) 

Laporan Wartakotalive.com Andika Panduwinata

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Pengiriman senjata api kembali terjadi di Bandara, Rabu (4/10/2017).

Kali ini insiden yang sempat heboh itu berlangsung di Bandara Fatmawati, Bengkulu.

Data yang dihimpun Warta Kota, paket senjata ini tiba di Terminal Cargo Bandara Fatmawati sekitar pukul 08.45 WIB sebanyak 10 koli.

Senjata tersebut diangkut melalui penerbangan pesawat Garuda No. 296.

Pengirim diketahui dari BNN RI, Jalan MT Haryono No. 11 Cawang, Jakarta.

Paket senjata tiba di Terminal Cargo Bandara Fatmawati
Paket senjata tiba di Terminal Cargo Bandara Fatmawati, Bengkulu. (Istimewa)

Berdasarkan hasil scan xtray di Bandara Fatmawati, paket tersebut diketahui berisikan senjata api.

Alhasil barang itu ditahan Kasrem 041/Gamas bersama Danlanal Bengkulu di Terminal Cargo Bandara Fatmawati.

Baca: Perampok dan Pemerkosa Wanita di Depan Suami Terciduk! Sosoknya Tak Diduga!

Petugas pun melakukan pengecekan terhadap penerima barang ini.

Paket tersebut milik Adi Darmawanto beralamatkan di Jalan Glatik Atas No. 30 RT 10 / RW 09 Bengkulu.

Aparat pun segera melakukan pengecekan terhadap alamat itu.

Ternyata alamat tersebut dihuni Suratmin.

Suratmin merupakan pensiun BKKBN Provinsi.

Baca: Ini Alasan Komisi II DPR Undang Panglima TNI, Kapolri Dan Kepala BIN Bahas Perppu Ormas

Bahkan sang pemilik rumah mengaku tidak ada kaitan dengan senjata yang ditemukan di Terminal Cargo Bandara ini.

Petugas juga berkoordinasi dengan jajaran BNN Provinsi Bengkulu.

Paket senjata tiba di Terminal Cargo Bandara Fatmawati, Bengkulu.

Kepala BNN Bengkulu, Brigjen Nugroho menjelaskan bahwa paket senjata itu memang merupakan milik institusi yang dipimpinnya.

Ia menyebut dirinya sendiri yang meminta pengiriman senjata-senjata ini.

Baca: Tak Ada Urgensi Undang Panglima TNI, Kapolri, dan Kepala BIN Bahas Perppu Ormas

"Itu senjata resmi, saya minta ke BNN pusat," ujar Nugroho kepada Warta Kota, Rabu (4/10/2017).

Senjata yang dikirim ini berjenis Saiga-12CEXP-01 kaliber 18,3 MM berjumlah 5 pack buatan Rusia, CZ P-07 softgun kaliber 22 mm sebanyak 21 pucuk.

Bahkan rompi anti peluru dan sarung pistol juga ada di dalam paket itu.

"Itu dikirim dari BNN pusat, dari Bandara Soetta. Ini kan resmi ada fakturnya," ucapnya.

Paket senjata tiba di Terminal Cargo Bandara Fatmawati
Paket senjata tiba di Terminal Cargo Bandara Fatmawati, Bengkulu.

Ia beralasan permintaan pengiriman senjata dikarenakan memang untuk opersional para personelnya.

Lantaran di BNNP Provinsi jumlah senjata api saat ini kurang memadai.

"Kalau soal alamat pengiriman, itu tadinya memang dikirim ke rumah anggota kami. Biar lebih mudah saja pengambilannya. Ini jenis senjata sipil bukan militer," kata Nugroho.

"Memang kurangnya koordinasi dengan petugas di Bandara, sampai jadi ramai seperti ini. Tapi kan pengirimannya juga dikawal oleh empat orang petugas dari kami," katanya.

Penulis: Andika Panduwinata

Berita ini sudah dimuat di wartakotalive.com dengan judul: Pengiriman Senjata Kembali Terjadi dari Bandara Soetta ke Bengkulu

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved