Minggu, 5 Oktober 2025

Tragedi Kemanusiaan Rohingya

Solidaritas Lintas Agama Nyatakan Sikap Bersatu Bantu Rohingya

Solidaritas Lintas Agama untuk Myanmar (SALAM) menyatakan sikap terkait krisis kemanusiaan di Rakhine State, Myanmar.

Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Rina Ayu
SALAM menyatakan sikap bersatu untuk menyelesaikan tragedi kemanusiaan di Rakhine State Myanmar, di kantor PBNU, Kramat Sentiong, Jakarta Pusat, Jumat (22/9/2017). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com,Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Solidaritas Lintas Agama untuk Myanmar (SALAM) menyatakan sikap terkait krisis kemanusiaan di Rakhine State, Myanmar.

Pernyataan sikap tersebut dilakukan di kantor PBNU, Kramat Sentiong, Jakarta Pusat, Jumat (22/9).

Dewan Pimpinan Pusat Parisadha Buddha Darma Niciren Syosyu Indonesia Suhadi Sendjaja menyatakan kejadian di Rohingya memiliki hikmah kerukunan umat beragama semakin bersatu.

Baca: Penyaluran Bantuan Terkendala Medan Sulit dan Keberadaan Pengungsi Rohingya Tersebar

"Kejadian di Rakhine State ini menjadikan kerukunan umat beragama semakin bersatu untuk membantu," ujar Suhadi.

Ia juga mengatakan kejadian kemanusiaan di Rakhine State menjadikan umat beragama harus menjaga keyakinannya masing-masing agar tak disusupi kepentingan.

Baca: Muhammadiyah Berangkatkan Tim Medis Ke Banglasdesh Bantu Pengungsi Rohingya

"Kejadian ini membuat kita memahami pentingnya menjaga Agama agar tidak disusupi kepentingan," ujar Suhadi.

Hal tersebut, dikemukakan pula Ketua Pengurus Besar Nadlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj jika agama telah dijadikan komoditi.

Baca: Dubes Myanmar Sebut Suasana di Rakhine State Belum Kondusif, Kapal Bantuan Pun Sempat Diserang

"Ini akibat agama dijadikan komoditi ekonomi maupun politik. Padahal agama bersifat universal. Inilah yang memperkuat kita. Kegiatan ini tulus dilakukan, tidak ada agenda politik," ujar Said.

Dalam pernyataan sikap selain mengutuk, mengecam, serta mendesak dunia internasional untuk menghentikan krisis kemanusiaan di Rakhine State Myanmar, SALAM juga mengapresiasi dan mendukung penuh langkah Pemerintah dalam hal mengupayakan solusi untuk mengatasi tragedi kemanusiaan di Rakhine State.

"Pemerintah Indonesia, pak Jokowi cepat tanggap membantu bukan pencitraan bukan. Sudah 40 ton beras dan berbagai bantuan untuk pengungsi Rohingya sampai di Bangladesh," ungkap Aqil.

Pernyataan sikap tersebut dihadiri pula oleh tokoh lintas agama seperti Tentara Siagian dari PGI, Romo Agustinus Ulahayana Perwakilan KWI, Ujung Sendana (Matakin), M Ali Yusuf (AKIM), dan Mayjend TNI Purn Wisnu Bawa Tanya (PHDI).

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved