Bentuk Sistem Integritas Parpol Bersama KPK, SBY Sebut Demokrat Terus Berbenah
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyebut tiga tahun terakhir merupakan masa bagi partainya untuk terus melakukan pembenahan.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyebut tiga tahun terakhir merupakan masa bagi partainya untuk terus melakukan pembenahan.
Salah satu pembenahan yang dilakukan adalah ikut serta dalam kegiatan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membentuk Sistem Integritas Partai Politik.
Diskusi mengenai hal tersebut diselenggarakan KPK dan Partai Demokrat di DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (13/9/2017).
Baca: Politikus PDIP Nilai Surat DPR ke KPK Soal Novanto Harus ada Dasar Hukum yang Jelas
Pembenahan-pembenahan yang dilakukan Partai Demokrat itu salah satunya diakibatkan banyaknya kader Partai Dermokrat yang terlibat kasus korupsi seperti Angelina Sondakh, Andi Mallarangeng, Anas Urbaningrum, dan Muhammad Nazarudin.
Terlibatnya beberapa kader Partai Demokrat dalam kasus korupsi itu berpengaruh pada elektabilitas partai sehingga kalah di Pilpres 2014 lalu.
"Tak bisa dipungkiri bila sebagian kader parpol melakukan korupsi, money politic, jual beli suara, adanya aparat negara yang tidak netral," kata SBY.
Baca: Wakil Ketua DPR Tegaskan Permintaan Penundaan Novanto Diperiksa KPK Bukan Atas Nama Lembaga
"Pengalaman masa lalu membuat Partai Demokrat terus berbenah dan memperbaiki diri dalam tiga tahun terakhir. Kita harus lakukan kolaborasi antarelemen bangsa untuk meningkatkan integritas kader parpol," tegas SBY.
SBY menegaskan bahwa momentum pertemuan dengan KPK akan dimanfaatkan Partai Demokrat untuk menjadi bagian dari solusi dan kemajuan.
Baca: Demokrat Ungkap Maksud SBY Gelar Pertemuan dengan KPK
"Ini saatnya kami menjadi partai tengah dan modern yang mendukung upaya pemberantasan korupsi," jelasnya.