Jokowi Minta Projo Kampanye Dini, PDIP: Apa yang Salah?
"Ya namanya sama teman-teman, Apa yang salah? Persoalannya apa? Masalahnya apa?"
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Perreira, mengaku bingung dengan sejumlah pihak yang mengkiritik pernyataan Presiden Joko Widodo agar relawan Projo bersiap diri menyambut Pilpres 2019.
Dirinya menilai, tidak ada masalah jika Jokowi meminta relawannya untuk mulai berkampanye dan mensosialisasikan capaian kinerja pemerintah.
"Ya namanya sama teman-teman, Apa yang salah? Persoalannya apa? Masalahnya apa?" kata Andreas kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (7/9/2017).
Baca: Isu Rohingya Dipakai Untuk Serang Pemerintah Jokowi, Politikus PDIP Minta Polri Antisipasi Dini
Menurutnya, sampai saat ini, PDIP terus menunggu partai politik lainnya mendeklarasikan dukungan untuk pencalonan Jokowi di Pilpres 2019.
Pihaknya mempersilakan partai-partai politik untuk mengumumkan lebih dulu dukungannya ke mantan Wali kota Solo itu.
"Beliau kader PDI-P, kalau orang lain harus perlu membuat deklarasi, kalau ke kita, sampai waktunya kan tenang-tenang aja," katanya.
Namun, Andreas menyebut PDI Perjuangan masih fokus memastikan pemerintahan yang dijalankan Jokowi berjalan sukses hingga akhir masa jabatan.
"Kita mendukung pemerintahan dan mengawal proses pemerintahan, itu adalah jalan terbaik, karena itu adalah bagian dari kampanye untuk memenangkan," katanya.
Baca: Kebut Pengusutan Kasus Novel Baswdan, Polisi Periksa Dua Pegawai KPK
Diberitakan sebelumnya, dalam Rakernas III 2017 Projo di kawasan Kelapa Gading, Jakarta, Senin (4/8/2017), Presiden Jokowi mengatakan, bahwa tahun depan merupakan tahun politik dan akan ditetapkan nama calon presiden serta wakil presiden.
"Kita semua harus menyadari tahun depan, bulan September capres, cawapres sudah ditetapkan," ujar Jokowi.
Meski akan memasuki tahun politik, Jokowi dan para menteri Kabinet Kerja berjanji akan tetap fokus bekerja meskipun akan ramai dengan berbagai isu-isu yang menerpa pemerintahan.
"Kalau sudah tahun politik, ramainya makin kencang, sahut menyahutnya makin kencang. Saya sampaikan kepada menteri fokus saja bekerja, yang kampanye kerjaannya Projo, saya urusi kerja saja," kata Jokowi.