Minggu, 5 Oktober 2025

Idrus Marham: Golkar Akan Rapat Tentukan Sanksi Bagi Ahmad Doli Kurnia

"Dalam waktu singkat ini, kita (partai Golkar) akan mengadakan rapat untuk jatuhkan sanksi apa yang harus kita berikan bagi saudara Doli,"

TRIBUNNEWS.COM/ Vincentius Jyestha
Sekjen Partai Golkar, Idrus Marham saat ditemui di Ball Room Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Sabtu (26/8/2017). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen Partai Golkar, Idrus Marham mengungkapkan sikap yang akan diambil partai Golkar terhadap kadernya Ahmad Doli Kurnia.

Idrus mengatakan Golkar akan melakukan rapat dalam waktu dekat untuk menentukan sanksi yang tepat bagi Doli yang kini menjabat sebagai Ketua Generasi Muda Partai Golkar.

"Dalam waktu singkat ini, kita (partai Golkar) akan mengadakan rapat untuk jatuhkan sanksi apa yang harus kita berikan bagi saudara Doli," ujar Idrus saat ditemui di Ball Room Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Sabtu (26/8/2017).

Pria kelahiran Pinang, Sulawesi Selatan ini mengaku Golkar pada awalnya menghargai apa yang dilakukan Doli sebagai sebuah dinamika internal dalam tubuh partai.

Baca: Idrus Marham Dorong Polisi Usut Tuntas Sindikat Saracen

Namun, dalam perkembangan lebih lanjut karena nampaknya tidak dalam posisi sebagai sebuah dinamika internal lagi, maka Golkar mengambil sikap.

"Beberapa hari lalu kita mengeluarkan surat teguran kepada saudara Doli Kurnia. Lantaran ada banyak fakta dimana langkah GMPG tidak lagi dalam rangka membangun partai Golkar," ujar Idrus.

Agaknya teguran itu tidak digubris Doli Kurnia.

Baca: Polisi: Saracen Bajak Akun Medsos Yang Punya Pengikut Banyak

Karena berdasarkan pernyataan Idrus, Doli masih melakukan demo di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setelah mendapat teguran.

"Ternyata kemarin masih melakukan demo di KPK bersama beberapa orang, dengan satu provokasi yang sangat luar biasa," katanya.

Diberitakan, Ketua Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) Ahmad Doli Kurnia kecewa dengan sikap sejumlah kader partai Golkar dan partai Golkar itu sendiri yang masih mendukung Setya Novanto meski sudah berstatus tersangka kasus dugaan korupsi e-ktp.

Baca: Ketua DPRD DKI Sebut Otot Lengan Ahok Sekarang Besar-besar

Doli dan kawan-kawannya menuntut Setya Novanto untuk mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar.

Tak mau mundurnya Setya Novanto, dianggap Doli akan menurunkan elektabilitas partai Golkar di mata masyarakat, karena masih mendukung seorang tersangka kasus korupsi.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved