Pemuda Muhammadiyah: Megawati dan SBY Perlu Terus Rawat Silaturahmi Sebagai Negarawan
"Saya kira kohesi sosial akan tetap terjaga, meski sengit dan kerasnya pertarungan di arena politik,"
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak mengibaratkan politik dengan tinju.
Petinju akan harus bertarung keras di ring dan tetap mematuhi aturan yang berlaku.
Tentu, akhir dari pertarungan pasti ada yang kalah dan ada yang menang.
Hal tersebut diungkapkannya menyikapi bertemunya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Megawati Soekarnoputri di Istana Negara saat peringatan Hari Kemerdekaan ke-72 RI.
Baca: PKS: Pertemuan SBY dengan Megawati Membuat Situasi Jadi Adem
Ia mengatakan setelah bertanding tentu harus saling berjabat tangan dan merangkul.
Jangan pernah merusak arena pertandingan.
Arena pertandingan harus tetap dirawat agar tetap bisa memberikan kebahagiaan dan kegembiraan kepada seluruh penonton.
Ia berharap semua mantan Presiden dengan latarbelakang partai politik berbeda itu bisa berlaku bak petinju, saling Bersilahturahim di luar arena pertarungan politik.
Baca: Fahri Hamzah: Megawati, SBY, dan Prabowo Harus Sering Bertemu
"Saya kira kohesi sosial akan tetap terjaga, meski sengit dan kerasnya pertarungan di arena politik," ujar Dahnil Simanjuntak kepada Tribunnews.com, Jumat (18/8/2017).
Kata dia, semua mantan Presiden dan Wakil Presiden memiliki etika politik yang tinggi.
Mereka harus saling membantu di luar arena pertarungan politik untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan Rakyat Indonesia.
Sehingga, rakyat pun tidak melihat pertarungan politik sebagai kontestasi untuk saling membenci.
Baca: Dipo Alam: Kendati Taktik Berpolitik Keduanya Berbeda, SBY dan Megawati Telah Berjasa Untuk Rakyat
Tapi perlombaan kebaikan untuk memberikan kebahagiaan kepada rakyat.
"Nah, sikap saling bertemu, silahturahim dan sapa tersebut memberikan efek psikologis kepada rakyat untuk tetap optimis dan menjaga persatuan," katanya.