HUT Kemerdekaan RI
Fahri Hamzah: Megawati, SBY, dan Prabowo Harus Sering Bertemu
"Ini untuk melihat lahirnya UU pemilu yang baru. Sebab ini pertempuran dan persaingan diantara mereka kan?"
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyambut baik pertemuan antara Presiden Kelima Megawati Soekarnoputri dan Presiden Keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam acara perayaan HUT ke-72 RI di Istana Negara, Kamis (17/8/2017).
Menurutnya, selain membicarakan pertemuan tersebut, ada hal yang lebih penting yaitu soal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait gugatan Pengesahan RUU Pemilu.
Fahri menilai, hasil gugatan uji materi terhadap ketentuan presidential threshold oleh sejumlah kelompok masyarakat sipil adalah hal yang ditunggu-tunggu pimpinan partai politik.
Baca: Jusuf Kalla: Pertemuan SBY dengan Megawati Hanya Ramah Tamah
"Ada yang spesifik dibicarakan, besok kalau ada keputusan MK apakah (presidential threshold) 0 persen atau 20 persen itu sama-sama memerlukan koordinasi diantara pimpinan partai," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (18/8/2017).
Sehingga, menurutnya pertemuan kemarin selain pertemuan dua mantan presiden tapi juga pertemuan dua ketua umum partai yang cukup penting.
Fahri menjelaskan bukan hanya Megawati dengan SBY yang harus rutin bertemu.
Baca: Dipo Alam: Kendati Taktik Berpolitik Keduanya Berbeda, SBY dan Megawati Telah Berjasa Untuk Rakyat
Keduanya juga harus mengajak Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk lebih sering silaturahmi.
"Ini untuk melihat lahirnya UU pemilu yang baru. Sebab ini pertempuran dan persaingan diantara mereka kan?" katanya.
Seluruh pimpinan partai politik memiliki kepentingan dengan lahirnya Undang-Undang Pemilu.
Baca: PPP Berharap Momen Silaturahmi Sesama Tokoh Bangsa Tidak Hilang Begitu Saja
"Partainya Pak SBY, partainya Ibu Mega, partainya Pak Prabowo, partainya Pak Setya Novanto, Pak Zul dan lain-lain memang harus sering ketemu jelang Pemilu," kata Fahri.
Selain itu, pertemuan antar pimpinan partai politik juga bakal membuat suasana politik yang sempat hangat menjadi normal.