HUT Kemerdekaan RI
PKS: Pertemuan SBY dengan Megawati Membuat Situasi Jadi Adem
"Tapi pertemuan itu sendiri buat kita, secara lahiriah positif, untuk mengademkan situasi, jadi bagus,"
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sohibul Iman mengapresiasi berkumpulnya sejumlah mantan presiden dan wakil presiden saat HUT ke-72 RI, Kamis (17/8/2017).
Dalam kesempatan tersebut, Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun hadir di Istana Kepresidenan.
"Kami mengapresiasi, karena kan itu harapan kita semua, kemarin-kemarin betapa kita sangat sulit melihat mereka bisa bersatu, dan kemarin mereka bertemu, tentu kita apresiasi," ujar Sohibul di kantor DPP PKS, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (18/8/2017).
Hubungan SBY dengan Megawati sebelumnya sempat memburuk, sejak SBY mengundurkan diri dari jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik, Sosial, dan Keamanan (Menkopolsoskam), dalam kabinet yang dipimpin Megawati pada 2004.
Baca: Fahri Hamzah: Megawati, SBY, dan Prabowo Harus Sering Bertemu
Di tahun yang sama SBY maju sebagai Calon Presiden dan mengalahkan Megawati yang berstatus petahana.
Selama dua periode SBY menjabat, Megawati yang juga merupakan Ketua Umum DPP PDIP tidak pernah hadir ke Istana saat upacara 17 Agustus.
Setelah SBY lengser pada Oktober 2014 dan digantingkan Joko Widodo yang merupakan kader PDIP, Megawati akhirnya muncul di Istana.
Dua tahun pertama pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla, giliran SBY yang absen datang ke Istana saat upacara 17 Agustus.
Baca: Dipo Alam: Kendati Taktik Berpolitik Keduanya Berbeda, SBY dan Megawati Telah Berjasa Untuk Rakyat
Akhirnya pada upacara 17 Agustus tahun ini, keduanya muncul dan bertemu.
Selain itu hadir juga Preisden RI ke 3, BJ Habibie.
Sohibul Iman, mengaku sulit membaca dampak politik dari peristiwa bertemunya SBY yang kini menjabat sebagai Ketua DPP Partai Demokrat dengan Megawati di Istana Negara.
Hal tersebut berkaitan dengan niat SBY dan Megawati di acara pertemuan tersebut.
Baca: PPP Berharap Momen Silaturahmi Sesama Tokoh Bangsa Tidak Hilang Begitu Saja
"Dampak politiknya ya sebetulnya tergantung niat masing-masing. Tapi pertemuan itu sendiri buat kita, secara lahiriah positif, untuk mengademkan situasi, jadi bagus," katanya.
Ia juga mengatakan bahwa pertemuan itu, tidak bisa serta-merta dikaitkan atau dijadikan acuan untuk membaca dinamika politik, menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.