Jumat, 3 Oktober 2025

Pilgub Jawa Timur

Khofifah Siap Mencalonkan di Pilgub Jatim Namun dengan Syarat

Hal itu disampaikan Khofifah saat menghadiri acara Peringatan Hari Lahir (Harlah) Muslimat NU ke-71 dan halal bi halal Muslimat di GOR Kota Pasuruan.

Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews.com/Syahrizal Sidik
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, memberikan keterangan kepada awak media di acara halal bihalal dan peringatan Hari Anak Nasional di Gedung Konvensi, Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (16/7/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, PASURUAN - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa menyatakan siap maju sebagai Bakal Calon Gubernur (Bacagub) dalam pesta demokrasi lima tahunan, Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2018 mendatang.

Hal itu disampaikan Khofifah saat menghadiri acara Peringatan Hari Lahir (Harlah) Muslimat NU ke-71 dan halal bi halal Muslimat di GOR Kota Pasuruan, Sabtu (22/7/2017).

Khofifah mengatakan, bahwa dirinya siap maju ke Pilgub Jatim 2018 mendatang.

Namun, ia memberikan isyarat bahwa, dirinya masih menunggu keputusan dari Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo.

"Kalau ditanya siap, ya saya jawabnya siap. Termasuk partai juga sudah siap," kata Khofifah saat ditemui usai kegiatan.

Sayangnya, Khofifah tidak menyebutkan partai mana saja yang siap mendukungnya. Ia juga menyebut, sejauh ini, dirinya masih berstatus sebagai Menteri Sosial Republik Indonesia.

Khofifah menampik bahwa dirinya sudah mengajukan surat pengunduran diri sebagai menteri yang ditujukan ke Presiden Jokowi.

Ia juga mengaku kecewa dengan pemberitaan di sebuah media online ternama di Indonesia.

Media itu membuat berita hoax, dan menyebutkan dirinya sudah mengajukan surat pengunduran diri sebagai menteri.

"Dia (penulis) tidak konfirmasi ke saya, padahal saya ini orang yang mudah diajak untuk komunikasi. Tapi sekali lagi, saya tegaskan bahwa saya belum mengundurkan diri sebagai menteri," jelas Khofifah.

Dikatakannya, mundur sebagai menteri di tengah jalan itu ibarat orang yang tidak bertanggung jawab. Mundur dari menteri itu, lanjut Khofifah, masih menunggu lampu hijau dari presiden terlebih dahulu.

"Kalau sudah saatnya kan akan terlihat. Intinya, saya masih jadi menteri, kalau sudah saatnya tiba kan pasti semuanya akan mengetahuinya," ungkapnya.

Terlepas dari itu, Khofifah juga memberikan sinyal tentang keseriusannya maju dalam Pilgunb Jatim. Kata dia, kalau sebelum lebaran, dirinya masih cek sound, tapi sekarang dirinya sudah cek frekuensi.

"Cek sound sudah lah, sekarang saya saatnya cek frekuensi. Ibarat orang mau membuat konser orkestra kan harus ada cek sound, cek frekuensi terlebih dahulu. Jadi waktu pelaksanaan konser bisa lancar dan menang," papar Khofifah.

 Menurut Khofifah, pihaknya sudah melakukan cek frekuensi. Namun, ia tidak menjelaskan secara detail apa yang dimaksud dengan cek frekuensi. Apa frekuensi ini cek dengan partai atau calon-calon yang akan digandengnya dalam Pilgub.

"Ya dilihat dulu lah, nanti pasti ada tahapannya selanjutnya, setelah cek frekuensi," imbuhnya.

Dalam acara ini, ada dua petinggi DPW Partai Nasdem Jawa Timur, Ketua Fraksi Nasdem Muzzamil Syafii dan Sekretaris Aminurrokhman. Keduanya enggan berkomentar banyak terkait kedatangannya. Namun, kehadiran mereka menunjukkan sinyal kuat bahwa Nasdem ada hubungan khusus dengan Khofifah.

"Keputusan calon yang akan diusung Partai Nasdem dalam Pilgub Jatim mendatang itu akan ditentukan oleh Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh. Tapi kalau Khofifah tinggal menunggu persetujuan Presiden Jokowi saja," kata Aminurrokhman.

Sementara, Hasan Aminuddin yang merupakan kader Partai Nasdem mengatakan bahwa di internal partai, rekom untuk Khofifah hampir mendekati. Artinya, Nasdem memang sudah membicarakan nama Khofifah.

"Memang nama Khofifah ini sering disebut di internal partai. Hampir mendekati direkom lah," katanya kepada Surya.co.id.

Apa ada kemungkinan Hasan Aminuddin maju mendampingi Khofifah? Kata Hasan, kemungkinan itu pasti ada. Sebab, namanya sering dibicarakan dan disandingkan dengan Khofifah untuk maju Pilgub Jatim.

"Seperti yang sering saya bilang, saya bajunya adalah wakil gubernur. Jadi, jika partai Nasdem menghendaki dan memberikan rekom, saya siap maju sebagai wakil gubernur," paparnya.

Apa dengan Khofifah? Hasan menegaskan bahwa dirinya siap mendampingi Khofifah di posisi wakil gubernur. Ia juga sempat mendapatkan amanah dari alm KH Hasyim Muzadi empat tahun lalu. Kala itu, ia diminta untuk mendampingi Khofifah memimpin Jawa Timur.

"Semisal rekom turun, saya akan mewujudkan amanah ini. Saya akan mentaati amanah dari almarhum, karena beliau bapak dan guru saya," paparnya.

Hasan juga mengaku sudah sering berkomunikasi. Sebab, pria yang juga menjabat sebagai anggota DPR RI Komisi VIII ini sering bermitra dengan Kementrian Sosial, karena memang bidangnya. Selain itu, ia juga mengaku sangat dekat dengan Khofifah. Khofifah itu teman, tambah Hasan, sahabat semasa perjuangan di era orde baru.

Ia bergabung dengan PPP, Khofifah juga sama. Khofifah pindah ke PKB juga ia pindah ke PKB. Sekarang, ia dan Khofifah sudah sama-sama tidak di PKB.

"Insyallah secara komunikasi dengan Khofifah sudah sangat baik. Kalau ditanya frekuensinya apa sudah cocok, saya tegaskan bahwa hampir mendekati cocok frekuensinya," pungkas Hasan.

Penulis: Galih Lintartika

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved