Jumat, 3 Oktober 2025

Rusuh di Rutan Pekanbaru

Ketua DPR: Tidak Menutup Kemungkinan Kasus Rutan Pekanbaru Terulang Lagi

"Tidak menutup kemungkinan kejadian tersebut akan terulang, sebagaimana kejadian-kejadian sebelumnya," ujar Novanto.

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Ketua DPR RI Setya Novanto menghadiri sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (6/4/2017). Setya Novanto bersama Anggota DPR RI Ade Komarudin dan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbanigrum menjadi saksi dengan terdakwa Irman dan Sugiharto terkait kasus dugaan korupsi penerapan KTP elektronik. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR RI Setya Novanto menilai peristiwa kaburnya kurang lebih 200 tahanan Rutan Kelas II B Pekanbaru pada Jumat (5/5/2017), menambah deretan persoalan yang harus kita benahi bersama.

Bahkan Novanto memprediksi insiden tersebut bakal terulang kembali di daerah lain.

"Tidak menutup kemungkinan kejadian tersebut akan terulang, sebagaimana kejadian-kejadian sebelumnya," ujar Novanto, Minggu (7/5/2017).

Baca: Novanto, Fadli Zon, dan Fahri Dikirimi Karangan Bunga Sindiran soal Hak Angket DPR

Novanto berharap pemerintah bisa memikirkan kembali sistem lapas di berbagai daerah di Indonesia.

Pasalnya para tahanan yang didominasi narapidana Narkoba dan berbagai pelaku tindakan kriminal ringan masuk kembali ke masyarakat.

"Hal ini membuka mata kita tentang pentingnya memikirkan ulang konsep pembinaan bagi para narapidana," ungkap Novanto, saksi kasus korupsi KTP Elektronik triliunan rupiah ini.

Bovanto menjelaskan rata-rata persoalan akut yang menjadi sumber masalah adalah perbandingan antara penghuni Rutan maupun Lapas yang jauh dari kata seimbang. Bahkan hampir semuanya saya dengar telah melebihi kapasitas.

"Kepala Rutan Pekabaru bahkan menyatakan jumlah personil pegawan di rutan hanya berkisar puluhan dengan jumlah ribuan Napi," papar Novanto.

Baca: Keponakan Setya Novanto, Dulu Peserta Lelang e-KTP, Kini Jadi Wakil Bendahara Partai Golkar

Dia prihatin terhadap insiden narapidana yang kabur di lapas Pekanbaru. Kendati demikian Novanto mengaku tidak menyalahkan lapas tersebut.

"Kita tentu tidak bisa memandang sederhana dengan menyalahkan Rutan, Lapas, apalagi sekedar menimpakan kesalahan kepada para Napi," ujar Novanto.

Novanto mengajak para pemangku kepentingan untuk perlu memikirkan jalan keluar bersama. Tujuannya untuk bisa memenuhi kebutuhan dan didasarkan atas kemampuan keuangan dan sumber daya negara.

Novanto memaparkan banyak analisa dari para pihak yang berkembang. Dalam hal ini mulai dari pentingnya penambahan kapasitas, penambahan personil, hingga merumuskan sistem pembinaan.

"Bagaimana sistem mampu mengakomodasi dan menyeimbangkam kebutuhan di Rutan maupun Lapas," kata Novanto.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved