Kamis, 2 Oktober 2025

Penyidik KPK Diteror

Saksi Beberkan Ciri-ciri Orang yang Siram Air Keras ke Wajah Novel Baswedan

"Itu dua orang, pakai jaket, pakai helm. Saya enggak tahu persis, badannya kayaknya tinggi," ujar Sutrisno di sekitar lokasi penyerangan, Selasa.

Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menaiki ambulan saat akan dibawa ke RS Jakarta Eye Center dari RS Mitra Kekuarga, Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (11/4/2017). Novel Baswedan dipindahkan ke RS Jakarta Eye Center untuk menjalani perawatan lanjutan usai dirinya mengalami serangan fisik dari orang tak dikenal dengan menggunakan cairan yang diduga air keras yang membuat Novel Baswedan mengalami luka serius di sekitar wajah. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang warga Kelurahan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sutrisno (55), mengaku sempat melihat pelaku penyerangan terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan, pada Selasa (11/4/2017) pagi.

Meskipun demikian, Sutrisno tak melihat jelas wajah pelaku yang memakai helm tersebut.

"Itu dua orang, pakai jaket, pakai helm. Saya enggak tahu persis, badannya kayaknya tinggi," ujar Sutrisno di sekitar lokasi penyerangan, Selasa.

Sutrisno bercerita, ia pergi ke Masjid Jami Al Ihsan untuk shalat subuh sekitar pukul 04.25 WIB.

Baca: Usai Disiram Air Keras, Novel Sulit Melihat Lalu Tabrak Pohon Nangka

Baca: Ini Jenis Cairan yang Disiram ke Wajah Novel Baswedan

Baca: Ini Bentuk-bentuk Teror Terhadap Penyidik KPK, Santet hingga Tabrak Lari

Saat itu, dia melihat dua orang berboncengan motor matic dan berputar di sekitar lokasi penyiraman cairan yang diduga air keras terhadap Novel itu.

"Cuma lewat begitu saja, saya enggak ngerti, tetapi ada motor berdua, awalnya muter," kata dia.

Sutrisno tidak menaruh curiga kepada dua orang yang berboncengan motor tersebut.

Dia juga tidak mengira kedua orang itu akan melakukan hal buruk terhadap Novel.

Saat Novel berteriak meminta tolong sekitar pukul 05.10 WIB, Sutrisno yang masih ada di dalam masjid itu langsung keluar dan menolongnya.

Dia melihat Novel sedang mengucurkan air keran ke wajahnya.

"Waktu kejadian saya nolongin di sana, di tempat wudu itu," ucap Sutrisno.

Ia juga mengaku sempat terkena cairan yang diduga air keras itu saat membopong Novel ke dalam mobil.

Namun, kulitnya hanya merasakan panas dan tidak terluka.

Penyerangan terhadap Novel ini terjadi saat Novel baru pulang dari Masjid Jami Al Ihsan usai shalat subuh.

Dia disiram cairan yang diduga air keras oleh orang tak dikenal. Pelaku diduga dua orang laki-laki berboncengan motor.

Penulis: Nursita Sari

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved