Sabtu, 4 Oktober 2025

Dubes Ukraina Yuddy Chrisnandi yang Permintaannya Dikabulkan Presiden Jokowi

Meski demikian, dia mengakui pernah meminta jabatan dubes kepada Jokowi.

Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM/ DANY PERMANA
Mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Yuddy Chrisnandi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Yuddy Chrisnandi menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) untuk Ukraina merangkap Armenia dan Georgia, berkedudukan di KBRI Kiev.

Mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla (JK) ini dilantik bersama 16 Dubes lainnya di Istana Negara, Jakarta, Senin (13/3/2017).

Politikus Hanura itu mengaku kaget diajukan oleh Presiden Jokowi menjadi duta besar di Kiev, Ukraina.

Meski demikian, dia mengakui pernah meminta jabatan dubes kepada Jokowi.

Permintaan untuk menjadi dubes disampaikan Yuddy saat Jokowi memberi tahu pencopotan dirinya sebagai Menpan-RB pada 26 Juli lalu.

"Banyak yang menyampaikan seolah-olah menjadi Dubes apalagi di negara jauh, daerah yang musim dinginnya menjadi minus 30 derajat, penerbangannya lebih dari 12 jam, itu seolah-olah dibuang. Tapi saya sampaikan kepada teman-teman Komisi I bahwa tidak ada yang merasa dibuang," ujar Yuddy.

"Menurut Menlu, Presiden yang langsung memutuskannya. Seperti disampaikan Presiden sendiri, suratnya sudah dikirim ke DPR untuk dilakukan fit and proper test," kata Yuddy seperti dikutip dari Kompas.com, Minggu (27/11/2016).

"Saya menjalani saja. It's surprised. Saya tidak menyangka akan ditempatkan di sana," kata dia.

Mantan anggota Komisi I DPR ini melihat tugas sebagai Dubes di Kiev, Ukraina, adalah sebuah tantangan.

Ia pun mengaku mendapatkan dukungan dari banyak pihak untuk maju menjadi calon Ketua Umum Hanura. Namun, dia tidak akan mengikuti dukungan itu.

Guru Besar Unas

Yuddy Chrisnandi pun pernah dikukuhkan memperoleh gelar Guru Besar di Universitas Nasional.

Jalan panjang lagi membutuhkan waktu yang cukup lama.

Dia harus menunggu selama 15 tahun setelah menjadi Lektor Kepala di kampus tersebut.

“Tahun 2000 pangkat saya setingkat Lektor Kepala. Sekarang sudah tahun 2015, jadi perlu 15 tahun saya mendapat gelar Guru Besar,” kata Yuddy Chrisnandi usai pengukuhan sebagai Guru Besar di kampus Universitas Nasional Jakarta, Sabtu (23/5/2016).

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved