Sabtu, 4 Oktober 2025

Jokowi Harap Tanwir Muhammadiyah Lahirkan Gagasan Berkemajuan

"Semoga dari sini hadir gagasan-gagasan berkemajuan untuk mewujudkan kedaulatan dan keadilan sosial di tanah air kita,"

Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo, Jumat (24/2/2017) pagi membukaan Sidang Tanwir Muhammadiyah 2017 di Islamic Center Ambon, Maluku. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Imanuel Nicolas Manafe

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo, Jumat (24/2/2017) pagi membukaan Sidang Tanwir Muhammadiyah 2017 di Islamic Center Ambon, Maluku.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengharapkan dari Sidang Tanwir Muhammadiyah melahirkan gagasan-gagasan yang mendorong kemajuan bangsa.

"Semoga dari sini hadir gagasan-gagasan berkemajuan untuk mewujudkan kedaulatan dan keadilan sosial di tanah air kita," ujar Presiden Jokowi berdasarkan keterangan Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden.

Baca: Ibu Ini Berani Atur Jokowi Ketika Diminta Jawab Pertanyaan

Di hadapan peserta tanwir Muhammadiyah dan para tamu undangan, Presiden Joko Widodo menyebut misi dan tema Indonesia Berkemajuan yang diusung Muhammadiyah merupakan kekuatan yang sangat besar bagi bangsa Indonesia.

Melalui jalur pendidikan, kesehatan, dan aktivitas sosial lainnya yang telah dilakukan Muhammadiyah, Presiden Joko Widodo yakin misi tersebut dapat terwujud.

"Saya percaya kalau misi Indonesia berkemajuan ini akan menjadi sebuah kekuatan yang harus kita jaga terus," katanya.

Lanjut Jokowi, kalau komitmen dijaga dan seluruh pihak bergotong royong masyarakat yang beradab, maju, berdaulat, dan berkeadilan dapat terwujud.

Baca: Jokowi Bandingkan Program Bantuan Pangan Sekarang dengan Pemerintah Sebelumnya

Jokowi mengemukakan bagaimana keadilan sosial di negara kita masih harus diupayakan.

Harga bahan bakar minyak yang berbeda antara Pulau Jawa dengan Papua misalnya, kembali disinggung olehnya.

Dengan kebijakan BBM satu harga, pemerintah terus berupaya mengupayakan keadilan sosial tersebut.

Namun, tugas pemerintah diakui belum selesai.

Menurutnya masih banyak komoditas lainnya yang perlu diupayakan dalam rangka mewujudkan keadilan sosial.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved