Rabu, 1 Oktober 2025

Hakim MK Ditangkap KPK

Rumah Kos Mewah Tempat Patrialis Akbar Ditangkap KPK Bertarif Rp 3 Juta/Bulan

"Saya belum pulang, saya berjaga sejak kemarin malam, tak ada penangkapan atau apapun. Tak ada kejadian apapun sejak tadi malam"

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Patrialis Akbar keluar dari gedung KPK memakai baju tahanan usai menjalani pemeriksaan, di Jakarta, Jumat (27/1/2017). Patrialis Akbar bersama tiga orang lainnya ditetapkan sebagai tersangka terkait dugaan kasus suap gugatan UU Peternakan dan Kesehatan Hewan di MK. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) hakim Mahkamah Konstitusi (MK), Patrialis Akbar di Jakarta, Rabu (25/1) malam.

Patrialis sempat dikabarkan dicokok di rumah mewah Gili Residence, Jakarta Barat.

Rumah mewah Gili Residence yang dikontrakkan tersebut berada di Jalan Taman Sari 60-62, RT/RW 010/01, Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Taman Sari, Kota Jakarta Barat. Sekitar dua kilometer dari rumah tersebut terdapat Stasiun Mangga Besar.

Pantauan Tribun, rumah mewah berlantai empat berwarna dasar cokelat itu merupakan sebuah indekos untuk kalangan masyarakat menengah ke atas. Untuk satu kamar seharga sekitar Rp 3 juta.

Di tempat itu dilengkapi lemari pakaian, meja pantry, meja tulis, AC, jaringan TV kabel, kamar mandi dalam dengan water heater, dan jaringan WI-FI.

Baca: Selain Patrialis Akbar, Ada 10 Orang Lagi yang Terkena Operasi Tangkap Tangan KPK

Bukan hanya itu, terdapat pula petugas keamanan yang bertugas selama 1X24 jam. Pintu masuk pun mesti menggunakan kartu akses. Bila tamu datang, kartu identitas wajib ditinggal di petugas keamanan.

Ketua RW 01 Kelurahan Taman Sari, Thekhekking (62) memastikan, tempat kos yang mayoritas dihuni tersebut berisi karyawan. Ia lalu memastikan tempat kos itu bukan lokasi esek-esek alias mesum.

Menurutnya, tidak ada operasi tangkap tangan KPK di lokasi tersebut. Ia menyebut, justru petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) yang menggerebek lokasi itu pada Kamis pagi (26/1/2017).

Sedikitnya enam orang yang diduga menggunakan narkoba digelendang. ke Badan Narkotika Nasional (BNN).

Baca: Sisi Lain Kehidupan Patrialis Akbar: Pernah Jadi Sopir Angkot Jurusan Pasar Senen-Jatinegara

"Dibawa enam orang, tetapi tak ada barang bukti. Saya tak tahu jam berapa," ujar Thekhekking yang kembali menegaskan tidak ada OTT KPK.

"Bukan, saya pikir juga begitu. Ternyata saya cek tidak ada. Bohong. Kalau ada pasti ada laporan, anak-anak pasti laporan. Hari-hari sebelumnya, saya sudah cek tidak ada," tuturnya.

Petugas keamanan RW 01 Kelurahan Taman Sari, Sandi, menambahkan, penangkapan dilakukan pada Kamis pagi, sekitar pukul 09.15 WIB.

Pada saat penangkapan itu, kata dia, petugas masuk ke Gili Residence. Dia melihat ada mobil dobel kabin berwarna putih, yang mengangkut dua ekor anjing di dalam kandang, empat kendaraan roda empat, kendaraan Satpol PP, dan satu unit kopaja.

Menurut dia, kendaraan itu diparkir di area parkir tempat kos. Pada saat penggerebekan itu, pihak RW 01 sempat mengabadikan kejadian tersebut.

Setelah melakukan penggerebekan di tempat itu, dia mengaku petugas juga menggerebek sebuah tempat kos MB 88 di Jalan Mangga Besar VIII, serta dua tempat kos lainnya yang masih di wilayah RW 01 tersebut.

"(Di Gili Residence,-red) tiga yang dibawa, wanita semua. Habis dari Gili Residence ke residence 8 (MB 88,-red). (Di MB 88,-red) Tiga diamanin, dua laki-laki dan satu perempuan," tambahnya.

Sementara itu, pihak Gili Residence melalui petugas keamanan rumah, Anton Junaidi, membantah ada penggerebekan di tempat tersebut. Dia mengaku tak melihat adanya OTT KPK. Padahal, dia berjaga di tempat itu, sejak Rabu (25/1) malam.

"Saya belum pulang, saya berjaga sejak kemarin malam, tak ada penangkapan atau apapun. Tak ada kejadian apapun sejak tadi malam," ujar Anton.

Menurut dia, sejak Rabu malam, tak ada keramaian di tempat kos yang rata-rata dihuni pekerja kantoran. Dia menilai malam tadi sama seperti biasanya.

"Tak ada yang ramai-ramai, tak ada apa-apa sejak malem tadi mas," tambah Anton.
Terpisah, tetangga Patrialis di Jalan Cakra Wijaya V Blok P Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur, tersentak kaget usai mengetahui penangkapan Patrialis oleh petugas KPK.

"Saya kaget pak Patrialis bisa ditangkap KPK, karena setahu saya dia orangnya relijius," ujar tetangga Patrialis yang tidak ingin disebutkan namanya.

Menurut tetangga, Patrialis selama ini dikenal sebagai sosok yang relijius. Patrialis pun kerap menggelar pengajian rutin setiap pekan. (glery lazuardi/fahdi fahlevi)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved