Rabu, 1 Oktober 2025

Pilkada Serentak

Kapolri: Kami Akan All Out Amankan Pilkada Serentak 15 Februari

Sebanyak total 430 ribu personel kekuatan Polri, 460 ribu anggota TNI dan ratusan ribu anggota Linmas

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Polisi Wanita (Polwan) berjaga di depan Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (23/1/2017). Mereka diturunkan untuk menjaga massa Front Pembela Islam (FPI) yang mengawal pemeriksaan HabibRizieq Shihab. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamanan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak di 101 wilayah pada 15 Februari mendatang, menjadi fokus tantangan utama yang dibahas dalam Rapat Pimpinan (Rapim) Polri 2017.

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menyatakan dengan kekuatan 70 ribu personel yang disiapkan, Polri akan semaksimal mungkin mengamankan pesta demokrasi serentak tersebut.

"Untuk masalah pilkada, kami akan all out. Angka resminya lebih kurang 70 ribu personel yang dipersiapkan," ujar Kapolri di sela Rapat Pimpinan Polri 2017, di Gedung PTIK, Jakarta, Rabu (25/1/2017).

Menurut Tito, pengerahan pasukan dengan jumlah tertentu di wilayah berlangsungnya pilkada sangat dinamis atau tergantung tingkat kerawannya.

Sebanyak total 430 ribu personel kekuatan Polri, 460 ribu anggota TNI dan ratusan ribu anggota Linmas juga bisa diperbantukan tergantung kebutuhan di lapangan.

"Di daerah yang aman atau hijau, kami tempatkan secukupnya saja. Tapi, daerah yang rawan atau kuning atau merah, akan dilakukan penambahan kekuatan agar cukup menghadapi tantangan masing-masing," katanya.

Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Rikwanto memyampaikan, Polri telah memetakan 30 dari 101 wilayah yang digelar Pilkada Serentak 2017 masuk kategori berpotensi rawan atau terjadi gangguan keamanan tingkat 1 dan 2.

Ada satu sampai sembilan indikator yang bisa mengakibatkan gangguan keamanan dalam pengmanan pelaksanaan Pilkada Serentak 2017 ini.

Yakni, kesiapan penyelenggaraan pilkada, sejarah konflik, potensi konflik pasangan calon, deparpolisasi (calon independen), karakteristik masyarakat, sengketa batas wilayah, calon petahanan (incumbent) dan partai lokal.

Ada 21 polda yang wilayahnya digelar pilkada (pemilihan gubernur/walikota/bupati) mempunyai tingkat Rawan 1. Yakni Sumut, Sumbar, Riau, Jambi, Sumsel, Bengkulu, Babel, Metro Jaya, Jabar, Jateng, DIY, Jatim, NTT, Kalteng, Kalsel, Sulteng, Sulsel, Sulbar, Gorontalo, Maluku Utara, dan Papua Barat.

Selain itu, ada 9 polda yang wilayahnya digelar pilkada (pemilihan gubernur/walikota/bupati) mempunyai tingkat Rawan 2. Yakni, Papua, Aceh, Banten, Lampung, Bali, Kalbar, Sulut, Sultra dan Maluku.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved