Jumat, 3 Oktober 2025

Perompak Datang Tengah Malam Lalu Membunuh Kapten FV Naham 3

Ia memutuskan untuk bertahan di ruang mesin, bersembunyi di sudut dengan harapan bisa lolos dari penyisiran para perompak.

Editor: Wahid Nurdin
Tribunnews.com/Nurmulia Rekso Purnomo
Suasana haru mewarnai proses serah terima empat Anak Buah Kapal (ABK) FV Naham III yakni Sudirman, supardi, Ade Manurung dan Elson Pesireron, di kantor Kementerian Luar Negeri (Kemnlu), Jakarta Pusat, Senin (31/10/2016). 

Sejak saat itu para awak kapal tersebut berada dalam penyanderaan perompak asal Somalia.

Mereka tidak langsung dibawa ke darat sebagaimana yang terjadi terhadap awak kapal MV Sinar Kudus, yang dibajak oleh perompak dari negara yang sama, sekitar setahun sebelumnya.

Para awak FV Naham 3 itu dipaksa untuk bertahan di atas kapal, dengan penjagaan ketat dari para perompak.

"Selama kami di kapal mereka bernegosiasi untuk minta tebusan. Kami bertahan setahun lebih, sampai akhirnya bahan bakar kapal dan bahan makanan habis," ujarnya.

Setelah satu tahun lebih akhirnya ke 28 awak kapal FV Naham 3 di bawa ke daratan.

Ade Manurung mengingat selama di Somalia, sebagian besarnya mereka habiskan di dalam hutan, dan berpindah-pindah untuk menghindari penyergapan.

"Kami di hutan tidur dengan membangun tenda, bahannya seadanya, ada plastik kami bikin tenda," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved