Jumat, 3 Oktober 2025

Pilgub DKI Jakarta

Pengamat CSIS: SBY Rela Nasib Putranya Jadi Pertaruhan ''Perjudian Politik''

Dengan pencalonan itu, maka karier Agus di TNI tamat.

Editor: Johnson Simanjuntak
nur ichsan/warta kota/nur ichsan
PEKAN SENI DAN KREATIFITAS 203 - Komandan Batalyon Infanteri 203 Mekanis/Arya Kamuning, Mayor Infanteri Agus Harimurti Yudhoyono, membuka secara resmi Pekan Seni dan Kreatifitas 203, di lapangan Yonif 203/Ak, Jatiuwung Kota Tangerang, yang digelar dalam rangka hut kesatuan tersebut yang ke 62, Sabtu (3/9). Acara yang mempertandingkan 4 cabang olahraga yaitu, volley, basket, cheerleader dan modern dance diikuti 20 sekolah ini diharapkan muncul bibit atlet berbakat, menumbuhkan rasa sportifitas yang tinggi serta mempererat hubungan TNI dan rakyat. WARTA KOTA/Nur Ichsan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) J Kristiadi terpengarah atas sikap Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang rela nasib putranya menjadi pertaruhan dalam "Perjudian Politik".

Sebagaimana diketahui, putera sulung SBY, Mayor TNI Agus Harimurti Yudhoyono dicalonkan sebagai Gubernur DKI Jakarta oleh Koalisi Partai Demokrat, PPP, PKB, dan PAN.

"Memang saya agak terpengarah SBY rela nasib putranya menjadi pertaruhan dalam "Perjudian Politik"," ujarnya Kristiadi ketika dihubungi Tribunnews.com, Jumat (23/9/2016). .

Apalagi kata dia, dengan prestasi yang seabrek Agus dapat menjadi bintang di TNI.

"Tapi mungkin SBY tidak sàbar menunggu putranya cukup matang untuk masuk wilayah yang penuh dengan siasat yang spektrumnya mulai dari bersiasat untuk kemuliaan (a noble lie) sampai dengan siasat yang menghalalkan segala cara," katanya.

Kalau hitungan dengan tenang, kata dia, sekitar tahun 2024 Agus sudah menjadi bintang satu. Itu artinya ia sudah cukup matang untuk terjun di dunia yang penuh persaingan adu siasat.

Tapi kalau sekarang, dia menilai pasti terlalu muda. Pun karakternya masih terlalu tentara.

Alasan lain mungkin, imbuhnya SBY merasa bahwa Agus belum ada jaminan di TNI karena rezim yang memimpin berbeda.

"Mungkin perwira-perwira tinggi yang pernah dekat zaman SBY, sudah diganti dengan PATI yang kemistrinya berbeda," katanya.

Sebelumnya, Ketua DPP Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengaku sedih Agus Harimurti Yudhoyono dicalonkan sebagai Gubernur DKI Jakarta oleh partainya.

Dengan pencalonan itu, maka karier Agus di TNI tamat.

Padahal, menurut Ruhut, Ketua Umum Partai Demokrat yang juga ayah Agus, Susilo Bambang Yudhoyono, mempunyai cita-cita melihat putranya menyandang gelar jenderal bintang empat.

Namun, menurut Ruhut, SBY akhirnya terpengaruh orang-orang di Partai Demokrat yang mendorong Agus untuk menjadi cagub DKI.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved