Senin, 29 September 2025

Hukuman Mati

Permintaan Terakhir Para Terpidana Mati: Minta Makanan Enak hingga Berhubungan Intim

Detik-detik terakhir jelang eksekusi jilid III terpidana mati di Pulau Nusakambangan menyisakan banyak cerita.

TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN
Suasana Dermaga Wijaya Pura, Cilacap, Jawa Tengah malam hari, Jumat (29/7/2016). Pasca eksekusi mati gelombang 3, Dermaga tersebut sepi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, A Prianggoro

TRIBUNNEWS.COM, CILACAP - Detik-detik terakhir jelang eksekusi jilid III terpidana mati di Pulau Nusakambangan menyisakan banyak cerita.

Berbagai permintaan terpidana mati berusaha dipenuhi petugas Lapas.

Ada yang meminta masakan khas negaranya, ada yang semakin rajin beribadah hingga bahkan meminta berhubungan intim dengan istrinya.

Tribunnews berhasil mendapatkan informasi tersebut dari berbagai sumber yang menolak disebutkan namanya.

Mereka setiap hari berhubungan dengan para terpidana mati yang dimasukkan dalam sel isolasi.

Eksekusi rencananya dilakukan terhadap 14 terpidana mati. Mereka telah dikumpulkan dari berbagai Lapas di Nusakambangan sejak Senin (25/7) malam di salah satu Lapas yang terdapat sel isolasi.

"Penjagaannya sangat ketat, ada 150 sipir dan 350 Brimob menjaga ruang isolasi sejak mereka tiba hingga pelaksanaan eksekusi. Bahkan ada pula snipper (penembak jitu) di setiap sudut ruang isolasi," kata seorang sumber kepada Tribunnews, Sabtu (30/07).

Sumber lain menceritakan, 150 sipir yang berjaga di ruang isolasi itu merupakan tim khusus yang dibentuk dari satuan pengamanan Lapas-lapas di Nusakambangan dan Cilacap.

Mereka memiliki tanda pengenal khusus dan disebut Satgas Pamsus atau kependekan dari Satuan Petugas Pengamanan Khusus.

Selama berada di ruang isolasi, terpidana mati memakai baju tahanan yang berbeda dibandingkan dengan terpidana lain.

Mereka memakai baju warna hitam legam yang pada bagian dadanya terdapat tiga lambing instansti, yaitu Kemenkumham, Kejaksaan, dan Kepolisian.

"Sedangkan kalau tahanan lain baju tahanan warna biru dan logo yang terdapat pada baju tahanan hanya Kemenkumham saja," ujarnya.

14 terpidana mati itu menempati masing-masing satu ruangan yang terpisah. Pada ruangan tersebut hanya terdapat kasur, bantal, dan sebuah gayung.

Barang-barang lain, misalnya sajadah, handuk, serta perlengkapan lainnya hanya ada saat masing-masing terpidana mati membutuhkannya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan