Rabu, 1 Oktober 2025

Memburu Jaringan Teroris Santoso

Fadli Zon Nilai TNI Belum Diperlukan untuk Memberantas Terorisme

Fadli Zon menilai keterlibatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) belum diperlukan dalam pemberantasan terorisme.

Editor: Hasanudin Aco
TRIBUN TIMUR/HO
Anggota Satgas Operasi Tinombala usai mengevakuasi jenazah terduga teroris Santoso di Poso, Senin (18/7/2016). Pimpinan Mujahidin Indonesia Timur tersebut diduga berhasil dilumpuhkan dalam sebuah baku tembak di kawasan pegunungan di kawasan Poso Sulawesi Tengah. TRIBUN TIMUR/HO 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon menilai keterlibatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) belum diperlukan dalam pemberantasan terorisme.

Menurutnya, kepolisian masih cukup mampu dalam memberantas terorisme.

"‎Selama ini (terorisme) bisa ditangani oleh pihak kepolisian dan masih dalam tahap yang terjangkau untuk penangananya saya kira bisa cukup polisi," kata Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (22/7/2016).

Politikus Partai Gerindra itu menuturkan, ‎TNI dapat dilibatkan apabila adanya ancaman terhadap negara.

‎Dikatakannya, TNI diperlukan apabila adanya ancaaman yang bersifat global.

"‎Yang sudah melibatkan ancaman terhadap negara maka di situ saya kira TNI sangat diperlukan atau menghadapi suatu ancaman yang bersifat global di situ TNI sangat diperlukan," tuturnya.

Masih kata Fadli, ‎harus dibedakan kasus terorisme yang harus melibatkan TNI atau hanya cukup ditangani oleh polisi semata.

Dicontohkannya, untuk kasus Poso misalnya baru dibutuhkan TNI dalam penanganannya.

"‎Dalam setiap kasus pasti berbeda-beda kalau dalam operasi di Poso saya kira sudah memperlukan dukungan dari tentara, dari TNI," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved