Jumat, 3 Oktober 2025

Negara Dinilai Belum Hadir dalam Memberdayakan Madrasah

Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Ida Fauziyah menilai saat ini madrasah tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah.

Editor: Sanusi
zoom-inlihat foto Negara Dinilai Belum Hadir dalam Memberdayakan Madrasah
Istimewa
Madrasah Diniyah (TPA/TPQ sederajat) Raudlatut Thalibin di Dusun Lengkong, Desa Bragung, Kec. Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur ini berada di desa dengan perekonomian yang masih sangat rendah.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Ida Fauziyah menilai saat ini madrasah tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah.

Padahal menurutnya, madrasah memiliki peran yang sangat penting dalam upaya memajukan dunia pendidikan tanah air.

"Madrasah merupakan sarana pendidikan yang usianya cukup tua, lebih tua dari usia Indonesia. Namun pada realitasnya, madrasah seperti hidup segan mati tak mau," kata ‎Ida di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (22/6/2016).

Padahal kata Ida, ‎pemerintah cukup diuntungkan dengan keberadaan madrasah karena 90 persen pengelolannya oleh masyarakat.

Namun, tentu dengan hanya berasal dari peran masyarakat itu, madrasah sedikit kalah dengan sekolah negeri atau swasta lainnya.

"Lalu, dengan kondisi madrasah yang tertinggal khususnya dari sisi anggaran (APBN dan APBD) pemerintah akan tetap diam?" katanya.

Ida pun mendesak agar negara hadir melalui RUU Pendidikan Madrasah sebagai payung hukum, untuk menunjukkan keperpihakan negara melalui anggaran (APBN dan APBD).

"Makanya Fraksi PKB di DPR akan terus memperjuangkan anggaran madrasah ini meski pemerintah saat ini terus melakukan pemotongan anggaran,” tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved