Culan Kasim Jemaah Haji Korban Mina Dipulangkan Dengan Pesawat Khusus Dari Arab Saudi
Setelah menjalani perawatan selama 7 bulan di RS Saudi Arabia, seorang jemaah haji Indonesia yang menjadi korban pada peristiwa Mina, Hj Culan Kasim b
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah menjalani perawatan selama 7 bulan di RS Saudi Arabia, seorang jemaah haji Indonesia yang menjadi korban pada peristiwa Mina, Hj Culan Kasim binti Kasim, akhirnya dipulangkan ke Tanah Air.
Jemaah haji dengan nomor paspor A 1568658 ini diterbangkan dengan fasilitas Medevac (Aeromedical Evacuation) malam ini, Sabtu (30/4/2016) pukul 22.00 waktu Saudi dari Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah.
Diperkirakan Hj Culan akan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (1/5/2016) pukul 12.00 WIB.
“Malam ini, jam 18.00 waktu Saudi, kita akan bersama-sama mengantar Hj Culan dari Rumah Sakit Garda Nasional Saudi menuju Bandara,” jelas Staf Teknis I Kantor Urusan Haji Indonesia Ahmad Dumyathi Bashori di Jeddah dalam siaran pers yang diterima tribunnews.com, Sabtu (30/4/2016).
Menurut pria yang akrab dipanggil Dimyathi ini, pemberangkatan Hj Culan akan diantar jajaran pejabat Perwakilan Konsulat Jenderal RI (KJRI) dan KUHI.
Mereka lah yang selama ini terus menjalin komunikasi dengan pihak Kerajaan Saudi Arabia sehingga proses pemulangan Hj Culan dapat diwujudkan.
Dikatakan Dimyathi, pemulangan Hj Culan dengan pesawat khusus yang cukup istimewa.
Sebab, proses yang dilakukan hanya memakan waktu kurang lebih 5 minggu saja, dan ini merupakan kali pertama dalam sejarah perhajian Indonesia.
Maklum biaya pemulangan Jemaah sakit dengan ventilator tidak murah dan ditaksir menelan biaya di atas Rp 2 milyar.
“Usaha pemulangan Jemaah sakit yang memerlukan fasilitas berulang kali diusahakan KUHI namun hal itu tidak dapat dilakukan mengingat tidak ada maskapai regular yang siap dengan ventilator. Hanya Medevac yang menyediakan hal demikian,” terang Dimyathi.
Keberhasilan ini, lanjut Dimyathi, tidak terlepas dari jasa seorang manager promosi pelayanan kesehatan rumah sakit Garda Nasional Kerajaan Saudi Arabia,Nimat Nur Matasief yang berdarah Indonesia asal Lubuk Sakti Ogan Ilir, Palembang.
Terlahir sebagai anak mantan pegawai Kedutaan Besar RI (KBRI) di Jeddah, Nimat termotivasi untuk ikut mengusahakan pemulangan Hj Culan dengan cara berkorespondensi dengan para pengambil kebijakan di Kerajaan Saudi Arabia.
Usaha Nimat bermula saat kedatangan Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek pada Maret 2016 lalu ke RS Garda Nasional untuk melihat langsung kondisi kesehatan Hj Culan.
Dari situ, Nilam berkirim surat atas nama Direktur Eksekutif PelayananKesehatan di Kementerian Garda Nasional wilayah Barat No. 24/1/306 tanggal 7/6/1437 yang menegaskan Hj Culan Kasim binti Kasim adalah seorang korban peristiwa Mina 1436H/2015 M yang masih dalam kondisi koma di RS Garda Nasional dan dirawat dengan menggunakan ventilator sebagai alat bernapas bantuan.
Surat tersebut juga menegaskan bahwa kondisi ini menuntut agar Hj Culan dapat dievakuasi ke Indonesia dengan fasilitas Medevac guna mendapatkan perawatan lanjutan dengan didampingi keluarganya.