Sampoerna Schools System Bentuk Siswa Berkompetensi Analisa dan Berfikir Kritis
Pendekatan pembelajaran dilakuan yang diterapkan dengan berfokus pada Science, Technology, Engineering, Art dan Math (STEAM)
Penulis:
Eko Sutriyanto
Di Sampoerna Academy, belajar tidak hanya terbatas pada kelas. Belajar dapat terjadi setiap saat dan di banyak tempat.
Siswa didorong dan didukung untuk mengeksplorasi, menciptakan, dan mencari cara baru dalam memecahkan sebuah masalah guna membentuk problem solving skill sejak dini.
Sistem pembelajaran yang diterapkan di Sampoerna Schools System
Selain itu, untuk memaksimalkan daya kreativitas anak, dinding ruang kelas didesain menarik dengan aneka ragam warna yang disesuaikan dengan usia anak didik.
Mengasah keterampilan berkomunikasi dan daya pikir kritis siswa, Samporna Academy juga menerapkan proses pembelajaran dengan pendekatan `student centre' dimana siswa merupakan pusat dari seluruh pembelajaran.
Siswa diajarkan untuk berani mempresentasikan suatu hal dalam kelompok, bercerita di depan kelas, serta didorong untuk dapat mengemukakan pendapatnya secara aktif.
Nenny Soemawinata meyakini, prediksi McKinsey Global Institute memprediksi bahwa 2030, Indonesia akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar ke-7 di dunia, melewati Jerman dan Inggris akan terwujud.
Prediksi ini hanya dapat terwujud apabila Indonesia memiliki 113 juta generasi muda dengan keterampilan dan kemampuan yang memadai.
"Kita berpartisipasi melalui jalur pendidikan mempersiapkan generasi berikutnya dengan keterampilan dan kemampuan menghadapi persaingan global," katanya.
Untuk itu, perlu alur pendidikan adalah serangkaian perjalanan pendidikan yang dibangun secara holistik, yang memastikan anak mendapatkan pendidikan berkualitas secara konsisten dan berkesinambungan.