Kamis, 2 Oktober 2025

Pengejaran Pentolan Teroris dan Kelompoknya di Poso Seperti Main Petak Umpet

"Sudah diketahui dari satu bulan lalu, hanya ini kan seperti main petak Umpet di lahan yang luas,"

Editor: Adi Suhendi
zoom-inlihat foto Pengejaran Pentolan Teroris dan Kelompoknya di Poso Seperti Main Petak Umpet
Kompas Nasional/AGUS SUSANTO
Personel TNI dengan senjata lengkap bersiaga di ujung Dusun Tamanjeka, Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Rabu (7/11/2012). Sebanyak 200 personel gabungan TNI Polri selama tiga hari menyisir pegunungan Kalora untuk mencari sejumlah terduga teroris dan bahan-bahan peledak yang diduga masih disembunyikan. KOMPAS/AGUS SUSANTO

"Saat ini menurut data masih ada suku Uighur yang ada bersama Santoso. Mereka gabung dengan Santoso, ya ikut angkat senjata juga," tambahnya.

Terpisah, Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Polisi Rudy Sufahriadi menjelaskan saat ini tersisa ada dua warga suku Uighur ProvinsiXinjiang, Tiongkok yang menjadi pengikut Santoso.

"Dari enam warga Uighur yang ikut bersama Santoso, kami pastikan tinggal dua orang yang tersisa," tegas Rudy.

Rudy membeberkan dua warga Uighur lainnya yang bergabung dalam kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) itu yang dipastikan tewas yakni Farouk alias Magalasi dan Nuretin alias Abdul.

Kemudian satu orang lainnya, kata dia, yakni pria yang ditemukan membusuk dengan kepala bagian atas berlubang dan di bagian pinggang ada bekas luka tembak dan kaki luka robek.

Jenazah ditemukan di pinggir sungai Desa Torire Desa Lelo, Poso.
Jasad dengan tinggi badan 180 cm ditemukan menggunakan jam tangan merek Casio.

Lalu suku Uighur lainnya yakni Joko alias Turang Ismail yang tewas bersama tiger alias Anto yang berasal dari bima.

Mereka tewas pascakontak senjata dengan aparat gabungan TNI dan Polri, Selasa 22 Maret 2016.(*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved