Sabtu, 4 Oktober 2025

Nasib Novel Baswedan

Empat Orang yang Mengaku Korban Novel Ikut Berdemo di Kejaksaan Agung

Ke empatnya naik mobil pengunjukrasa, kemudian berorasi menuntut Jaksa Agung melimpahkan berkas dugaan penembakan

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hendra Gunawan
Tribunnews.com/Taufik Ismail
Empat korban penembakan Novel Basweda saat menjabat sebagai polisi di Bengkulu melakukan unjuk rasa di Kejaksaan AGung, Selasa (16/2/2016) 

Namun menurutnya saat itu ia melihat sosok yang menembak kaki kirinya, yaitu Novel Baswedan.

"Saat itu mata dibuka, tidak ditutup, dan saya lihat dia (Novel)," katanya.

Kuasa hukum Korban, Yuliswan mengatakan ke empat korban penganiayaan tim Reserse Polresta Bengkulu pimpinan Novel 2004 silam, selama ini hidup pas-pasan. Ada yang membuka usaha makan, kuli bangunan, dan penjual ikan.

Usai keluar dari penjara keempatnya hidup berbeda tempat, satu orang di Bengkulu yakni Dedi Mulyadi , Rusli Aliansyah di Riau, dan di Donny Yeprizal Siregar dan Irwansyah Siregar ‎ di Medan.

Yuliswan mengatakan tidak ada yang membayar kedatangannya bersama empat korban penganiayaan Novel ke jakarta. Ia merogoh kocek sendiri untuk mebiayai hidup selama di Ibu Kota. Yuliswan juga mengaku tidak dibayar sedikitpun menjadi kuasa hukum keempat korban.

"Saya tidak dibayar, malah saya keluar uang, karena satu dari mereka yakni Irwansyah Siregar adalah saudara saya," tuturnya.

Awalnya menurut Yuliswan, ia bersama keempat korban datang ke Jakarta atas undang salah satu stasiun televisi. Ia bersama kliennya diundang untuk menjadi narasumber salah satu program acara diskusi. Akomodasi ke Jakarta ditanggung oleh stasiun televisi tersebut.

Usai menghadiri diskusi tersebut, ia kemudian memutuskan untuk sekalian memperjuangkan keadilan kliennya di Jakarta. ‎Bersama ke empat korban, ia akan mendatangi lembaga terkait, agar kasus penganiayaan diungkap hingga tuntas.

"Uang jasa saya mendapingi klien lain, saya gunakan selama di Jakarta. Karena saya akan datangi semua lembaga agar kasus ini tuntas, setelah komisi III DPR, Kejaksaan, dan Komnas HAM, saya akan datangi kantor wakil presiden," tuturnya.

Selama di Jakarta menurut Yuliswan , bersama ke empat korban, ia tinggal dirumah kerabatnya. Yuliswan enggan menyebutkan rinci alamatnya di jakarta. Hanya saja menurutnya, Ia akan tinggal sampai kasus disidangkan.

"Sampai kasus benar disidangkan, sebelum terburu kadaluwarsa pada tanggal 18 Februari nanti. Karena berdasarkan perhitungan saya lewat tanggal 18 sudah Kadaluwarsa," paparnya.

Beda Penanganan Korban Tembakan

Dua dari empat korban dugaan penganiayaan oleh polisi Pimpinan Novel Baswedan 2004 silam te‎rnyata mengalami perlakuan berbeda. Rusli Alfiansyah dan Irwansyah Siregar yang mengaku sama sama ditembak karena kedapatan mencuri sarang burung walet 12 tahun silam, ternyata berbeda perlakuan usai penembakan terjadi.

Irwansyah mengaku proyektil baru dikeluarkan 8 tahun pasca kejadian. Timah panas dikeluarkan dari kakinya pada 2012 lalu, setelah diketahui oleh saudaranya yang kini menjadi kuasa hukumnya, Yuliswan. Ia pun menunjukan gambar foto kaki sebelum dan sesudah opersi. Menurutnya selama 8 tahun tersebut ia tersiksa menahan sakit.

"Ini gambar sebelum dan ini sesudah," ujar Yuliswan saat menunjukan kertas HVS yang bergambar kaki kepada Tribunnews saat di Kejagung.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved