Jumat, 3 Oktober 2025

DPD RI Sebut Indonesia Darurat Guru SD

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dapil Sulawesi Tengah, Delis Julkarson Hehi mengungkapkan saat ini Indonesia sedang darurat guru Sekolah Dasa

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ratusan Guru honorer K2 melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (10/2/2016). Dalam aksinya mereka menuntut Presiden Joko Widodo serta Menpan RB Yuddy Chrisnandi untuk segera mengangkat seluruh guru honorer menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Imanuel Nicolas Manafe

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dapil Sulawesi Tengah, Delis Julkarson Hehi mengungkapkan saat ini Indonesia sedang darurat guru Sekolah Dasar.

"Data dari PGRI sendiri, tenaga guru untuk SD yang hari ini masih dibutuhkan kurang lebih 400 ribu. Maka PGRI sendiri mengatakan bahwa hari ini darurat guru SD," ujar Delis di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (13/2/2016).

Delis telah melakukan pemantauan data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, bahwa dari tahun 2010 hingga 2011, kebutuhan guru mencapai 747.898 orang.

Melihat fakta yang ada di lapangan, Delis mencontohkan di Kabupaten Morowali Utara terdapat satu sekolah, bernama SMP Satu Atap Morowali.

Ia mengatakan di sana guru hanya ada satu dan kepala sekolah yang sudah menyandang status PNS.

"Padahal ada enam kelas SD, tiga kelas SMP. Guru satu, yang PNS cuma satu, Kepala Sekolah. Tiga yang bantu disitu adalah guru honorer," kata Delis.

Karena itulah, Delis mengatakan tenaga honorer menjadi perhatian DPD.

Sebab, tidak ada lagi yang ingin menyumbangkan tenaganya di daerah terpencil selain tenaga honorer.

"Yang mengajar di desa-desa, yang pak Anies (Mendikbud) katakan tidak ada orang mau ditugaskan di situ. Coba tanya, pasti tenaga honorer."

"Jadi di tempat-tempat orang yang tidak ingin, di situlah tenaga honorer hadir. Ini fakta di lapangan," kata Delis.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved