Jumat, 3 Oktober 2025

Nasib Novel Baswedan

Sepak Terjang Novel Baswedan di KPK

Penelusuran tribun, Novel Baswedan adalah cucu pendiri Republik ini, Abdurrahman Baswedan atau AR Baswedan, jurnalis, pejuang kemerdekaan RI, diplomat

Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Novel Baswedan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Nama Novel Baswedan sudah tidak asing di telinga masyarakat Indonesia.

Namanya mencuat saat terjadi ketegangan antara Polri dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Saat itu KPK sedang menangani kasus korupsi Simulator SIM di Korlantas Polri.

Dalam kasus tersebut nama Irjen Pol Djoko Susilo terseret, serta sejumlah nama lainnya di kepolisian.

Kemudian sejumlah anggota polisi saat itu dikerahkan untuk menangkap Novel Baswedan terkait kasus penganiayaan ketika ia bertugas sebagai polisi di Bengkulu.

Ketegangan antara KPK dan Polri semakin meruncing saat Novel pun enggan kembali ke institusi kepolisian dan memilih tetap menjadi penyidik di KPK.

Kasus penganiayaan terhadap pelaku pencurian sarang burung walet di Bengkulu tersebut yang terus mengejar keberadaan Novel di KPK.

Kasusnya yang sudah berada di tangan kejaksaan dan segera dilimpahkan ke pengadilan membuat nama Novel kembali ramai dibicarakan saat ini.

Bukan hanya itu, saat ini ada upaya untuk mendepak Novel dari KPK dengan memberikannya posisi di BUMN.

Siapa sebenarnya Novel Baswedan yang membuat petinggi negeri ini pun harus angkat bicara?

Penelusuran tribun, Novel Baswedan adalah cucu pendiri Republik ini, Abdurrahman Baswedan atau AR Baswedan, jurnalis, pejuang kemerdekaan RI, diplomat, dan juga sastrawan Indonesia.

Pada tahun 2004, terjadi kasus penembakan terhadap enam pencuri sarang burung walet di Bengkulu.

Kala itu Novel menjabat Kasatserse Polres Bengkulu.

Salah seorang diantara enam tersangka itu akhirnya tewas.

Januari 2007, Novel ditarik ke Jakarta dan ditugaskan sebagai penyidik KPK dari unsur Polri.

Pria kelahiran Semarang, 20 Juni 1977 tersebut lulus dari Akademi kepolisian tahun 1998.

Kemudian tahun 1999 hingga 2005 Novel ditugaskan di Polres Bengkulu

Hingga akhirnya Januari 2007, ia menjadi penyidik KPK saat dipimpin Taufiequrrahman Ruki.

Novel dalam kiprahnya di KPK banyak mengusut kasus korupsi berskala besar yang melibatkan sejumlah pejabat di negeri ini.

Kasus Diusut Novel (2007-2016)

1. Menyidik, Melacak dan membawa Nunun Nurbaeti yang kabur dari luar negeri terkait suap untuk 39 anggota DPR RI pada pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia 2004 Miranda Goeltom

2. Menyidik, melacak dan membawa M Nazaruddin yang kabur ke Cartagena Kolombia.

3. Menyidik kasus suap proyek penyesuaian infrastruktur daerah yang menyeret politikus PAN Wa Ode Nurhayati dan Fahd A Rafiq, Ketua Ampg

4. Menyidik, melacak dan menangkap Bupati Buol Amran Batalipu

5. Menyidik kasus suap anggaran Pekan Olahraga Nasional di Riau

6. Membongkar kasus jual beli perkara pemilukada yang melibatkan Ketua MK Akil Mochtar

7. Menyidik kasus simulator SIM yang menyeret mantan Kepala Korps Lintas Polri Inspektur Jenderal Djoko Susilo

8. Menyidik perkara dugaan suap dan gratifikasi Wakapolri Komjen Budi Gunawan

Diincar Polisi

* Oktober 2012, dua hari setelah penetapan Djoko Susilo sebagai tersangka, Bareskrim Mabes Polri hendak menangkap Novel dengan tuduhan menembak mati tersangka pencuri sarang burung walet di Bengkulu tahun 2004.

*Ketegangan penangkapan Novel meledakkan hubungan KPK dan Polri dan membuat Presiden SBY turun tangan. Presiden meminta Kepolisian menghentikan pengusutan kasus Novel.

* Polisi membuka lagi penyidikan atas Novel setelah KPK menyidik dugaan suap dan gratifikasi Budi Gunawan, calon Kapolri yang pelantikannya dibatalkan Presiden Joko Widodo karena menjadi tersangka pada Januari 2015

*Februari 2016, Kejagung berniat menghentikan perkara Novel dengan syarat Novel dipindahkan dari KPK menjadi pejabat BUMN

(tribunnews/berbagai sumber)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved