Kamis, 2 Oktober 2025

Kontroversi Gafatar

Pemerintah Harus Cepat Atasi Ajaran Gafatar

Polisi harus bertindak cepat untuk mengantisipasi aksi anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM/Muhammad Zulfikar
Presiden PKS, Sohibul Iman di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Selasa (12/1/2016). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi harus bertindak cepat untuk mengantisipasi aksi anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

hal tersebut diungkapkan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sohibul Imam.

"Saya kira pihak berwenang dan pemerintah harus bertindak cepat," kata Sohibul Iman, usai menghadiri dies natalis ke-18 Universitas Paramadina, di kampus Paramadina, Jakarta Selatan, Rabu (13/1/2015).

Organisasi masyarakat (ormas) Gafatar belakangan menjadi sorotan karena sejumlah orang hilang setelah direkrut

Kasus dokter Rica Tri Handayani contohnya.

Ia menghilang dari kediaman di Yogyakarta sejak 30 Desember lalu.

kemudian dokter Rica bersama anaknya ditemukan di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat sebelas hari kemudian.

Seorang pelajar di Yogyakarta bernama Kevin Aprilio (16) yang juga merupakan anggota Gafatar pun dilaporkan hilang pada 26 November 2015.

Selain itu, seorang mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS) bernama Silvi Nur Fitria, dan seorang perempuan asal Yogyakarta bernama Dyah Ayu Yulianingsih, juga dilaporkan hilang.

Hilangnya sejumlah orang secara misterius tersebut diduga bergabung dengan Gafatar.

Selain menelusuri unsur pidananya, Sohibul Iman mengimbau agar ditelusuri juga apakah betul Gafatar organisasi yang mempraktikan aliran sesat.

Kata dia, keberadaan Gafatar bisa mengancam masa depan bangsa.

"Saya kira harus diselesaikan, ini masalah keselamatan generasi muda," ucapnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved