Jumat, 3 Oktober 2025

Prahara Partai Golkar

Kondisi Makin Kisruh Golkar di Daerah Merasa Tidak Dianggap

Konflik Golkar terjadi di daerah hingga penyusunan calon yang akan diusung menjadi kepala daerah

Tribunnews.com/M Zulfikar
Agung Laksono dan Aburizal Bakrie pada Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas) I Kosgoro 1957 di hotel Discovery, Jakarta Utara, Sabtu (13/9/2014). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Ketua DPP partai Golkar hasil Munas Bali, Indra Bambang Utoyo menyayangkan konflik internal Golkar yang belum terselesaikan hingga saat ini.

Akibat konflik dualisme kepemimpinan membuat kesal para pengurus Golkar di daerah.

"‎Akibat pertengkaran setahun lebih ada luka pada teman-teman daerah. Mereka mempermasalahkan DPP, karena kejadian itu (konflik) adanya di DPP tidak ada di daerah," kata Indra di Akbar Tandjung Institute, Jakarta, Kamis (7/1/2016).

Akibat konflik di DPP kata Indra sangat berimbas pada daerah dengan menurunnya semangat para pengurus hingga kader.

Konflik Golkar terjadi di daerah hingga penyusunan calon yang akan diusung menjadi kepala daerah.

"Puncaknya saat menyusun calon kepala daerah. Akibatnya hanya sedikit calon yang bisa diusung dan sedikit yang bisa menang," tuturnya.

‎Dengan konflik yang berkepanjangan pada internal Golkar, bukan tidak mungkin partai Golkar hanya tinggal sejarah saja.

Dikatakannya, baik pengurus maupun kader Golkar di daerah tidak memiliki semangat ke depan.

Masih kata Indra, para senior Golkar yakni sepuh harus mendorong digelarnya musyawarah nasional. Karena melalui Munas merupakan cara tepat menyatukan Golkar kembali.

"‎Saya katakan, yang terbaik menyelesaikan persoalan melalui musyawarah. Kalau memang Mahkamah Partai hendaki Munas, maka kami dukung," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved