Jumat, 3 Oktober 2025

Prahara Partai Golkar

Rotasi di Tubuh Fraksi Golkar Bukan untuk Membersihkan Satu Kelompok

"Pastilah akan diikuti dengan penyelarasan di posisi-posisi lainnya. Yang pasti rotasi ini bukan hal yang luar biasa," kata Nurul yang juga Politikus

Editor: Adi Suhendi
Warta Kota/Henry Lopulalan
Nurul Arifin 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rotasi dalam tubuh fraksi Partai Golkar DPR RI dianggap sebagai hal biasa.

Staf pribadi Setya Novanto, Nurul Arifin mengatakan bila rotasi tersebut hal yang wajar seiring bergantinya pimpinan.

"Pastilah akan diikuti dengan penyelarasan di posisi-posisi lainnya. Yang pasti rotasi ini bukan hal yang luar biasa," kata Nurul yang juga Politikus Golkar kepada Tribun, Rabu (6/1/2016).

Menurut mantan anggota DPR RI ini, rotasi yang terjadi di tubuh Fraksi Golkar bukan dalam konteks bersih-bersih kelompok apa pun.

Pimpinan fraksi sifat kerjanya kolektif kolegial, sehingga semua posisi menjadi penting, memiliki makna, dan tidak ada yang sub ordinasi.

"Hendaknya semua dapat menerima dengan jiwa besar dan hati terbuka," ucapnya.

DikatakanNurul, hal terpenting saat ini bagaimana fraksi bisa bekerja dan berdedikasi untuk kepentingan rakyat.

"Ego individu hendaknya dikesampingkan," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Ahmadi Noor Supit mengakui ada gejolak yang terjadi di tubuh Fraksi Golkar serta Alat Kelengkapan Dewan (AKD).

Supit mengakui dirinya akan digantikan Kahar Muzakir pada posisi Ketua Banggar.

Kahar dikenal sebagai loyalis Setya Novanto yang membela politikus Golkar itu saat sidang kasus 'Papa Minta Saham' di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).

"Iya, diganti oleh Kahar Muzakir. Semuanya geng Novanto. Di kalangan internal fraksi gejolaknya kuat banget," kata Supit ketika dikonfirmasi, Rabu (6/1/2016).

Supit mengatakan perombakan terjadi di internal Fraksi Golkar dimana Ketua Fraksi dijabat Setya Novanto.

Posisi Bambang Soesatyo sebagai Sekretaris Fraksi Golkar pun terancam.

Supit mengatakan Bambang akan digantikan posisinya oleh Aziz Syamsuddin.

"Tapi itu baru dari versinya partai. Sementara apa itu nanti di paripurna, karena status partai belum sah. Karena belum ada yang diakuin kalau bicara objektif kan seharusnya tidak bisa diterima. Tapi itu teman-teman Novanto. Lihat saja perkembangannya," kata Wakil Ketua Umum Golkar versi Munas Bali itu.

Supit mengatakan surat perombakan tersebut berasal dari DPP Golkar.

Sebab, pergantian fraksi berasal dari partai.

Tetapi, ia mengingatkan Partai Golkar belum diakui.

Mengenai jabatannya sebagai Ketua Banggar, Supit tidak mempermasalahkan bila dicopot.

Ia mengaku awalnya tidak menginginkan posisi Ketua Banggar.

"Yang disayangkan adalah yang gantinya harusnya yang punya reputasi dan kapasitas, bukan alasan geng. Ini semata-mata gengnya Novanto," katanya.

"Ini sangat politis. Dia punya kesempatan bisa yakinkan Ketum, dia manfaatkan ini. ini bisa berdampak jelek pada nama partai. Ini ambisi pribadi," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved