Natal 2015
Toleransi Antarumat Beragama di Katedral-Istiqlal Bukan Hal Baru
Dia menjelaskan, bentuk toleransi itu seperti pihak Masjid Istiqlal mengizinkan jemaah Gereja Katedral
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Toleransi antara umat beragama di Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral bukan sesuatu yang baru. Ini tidak hanya terjadi saat perayaan hari besar keagamaan.
Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal, Mubarok mengatakan antar umat beragama walaupun berbeda kepercayaan saling menghargai satu sama lain.
"Bukan hal baru bekerjasama dengan semua pihak terutama mereka yang melaksanakan kebaktian," tutur Mubarok kepada wartawan ditemui di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat Kamis (24/12/2015).
Dia menjelaskan, bentuk toleransi itu seperti pihak Masjid Istiqlal mengizinkan jemaah Gereja Katedral untuk memarkirkan kendaraan bermotor di area parkir selama ibadah misa Natal.
Selain itu, apabila ada tamu mancanegara berkunjung ke Gereja Katedral, lalu ingin bersilaturahmi ke Masjid Istiqlal, maka kata dia, pihaknya mempersilakan atau begitu juga sebaliknya. Ini menunjukkan semangat kebersamaan.
"Kami berbeda, tetapi yang penting bagaimana mengelola perbedaan. Perbedaan bukan dibenturkan, tetapi dikelola bagaimana," kata dia.
Sebagai negara yang mayoritas penduduk beragama islam, dia menambahkan, umat islam mempunyai tanggungjawab besar untuk menjaga toleransi antar umat beragama.
Muslim dan non muslim mempunyai kesempatan yang sama. Tetapi, setiap agama mempunyai tata cara ibadah masing-masing. Ini tidak boleh dicampuradukkan.