Civil Engineering National Seminar (CENS) UI ke-13 Telah Digelar
Pada puncak acara tersebut digelar seminar yang mengusung tema 'Memajukan Kota Pesisir untuk Mendukung Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia'
TRIBUNNEWS.COM - Puncak rangkaian acara The 13th Civil Engineering National Seminar Universitas Indonesia (CENS UI) yang diselenggarakan Ikatan Mahasiswa Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia dilaksanakan Rabu (18/11/2015) kemarin di Rafflessia Grand Ballroom, Balai Kartini, Jakarta.
Seminar yang mengusung tema “Memajukan Kota Pesisir untuk Mendukung Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia” tersebut menghadirkan pembicara yang berkompeten di bidangnya.
Seminar The 13th CENS UI merupakan wadah temu ilmiah antara mahasiswa, kalangan professional, serta berbagai pemangku kepentingan, baik kalangan swasta maupun pemerintah.
Seminar ini dibuka Prof. Dr. Ir. Dedi Priyadi, DEA selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia dan Keynote Speaker Suseno Sukoyono sebagai Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Hubungan Antar Lembaga Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.
Seminar ini dibagi dalam tiga sesi. Sesi pertama “Aktivitas Pelayaran Indonesia sebagai Pendorong Pengembangan Waterfront City” disampaikan oleh Direktur PT Samudera Terminal Samudera Indonesia Muhammad Iqbal Mirza; General Manager PT PELINDO III Cabang Tanjung Perak Eko Haryadi; dan Direktur Komersial PT PELNI Harry Boediarto Soewarto.
Sesi ini membahas mengenai aktivitas pelayaran di Indonesia saat ini dan infrastruktur-infrastruktur penunjangnya seperti pelabuhan.
Dari hal tersebut, kita dapat mengetahui kondisi aktivitas pelayaran, kondisi pelabuhan, dan bagaimana pelayaran di Indonesia dapat menjadi salah satu pendorong dikembangkannya Waterfront City di tanah air dilihat dari segi infrastruktur, pelabuhan, bagian belakang pelabuhan, dan lainnya.
Sementara pada sesi kedua “Rencana Strategis Pembangunan Infrastruktur Waterfront City di Indonesia” dijelaskan oleh Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Kementrian PUPR Hermanto Dardak, dan Kepala Bagian Program, Evaluasi, dan Pelaporan, Heru Kustanto.
Sesi ini membahas mengenai rencana pemerintah dalam mengembangkan kota pesisir, dilihat dari segi infrastruktur dan peran industri.
Menurut mereka, infrastruktur dari kota pesisir harus dibangun dan dikembangkan agar menarik perusahaan nasional maupun internasional “mampir” di pelabuhan Indonesia. Dan untuk hal tersebut diperlukan pula pengembangan sektor industri menjadi “market” agar hal tersebut dapat tercapai.
Sementara pada sesi ketiga yang menjadi akhir mengusung tema “Realisasi Konsep Waterfront City Guna Mengoptimalisasi Potensi Kawasan Pesisir”. Sesi tersebut diawali penjelasan Senior Vice President Surbana International Consultant, Loh Chih Kang.
Lalu dilanjutkan Presiden Komisaris PT Agung Podomoro Land, Cosmas Batubara, yang merupakan pihak swasta dan Kepala Divisi Pengembangan Bisnis dan Perencanaan Proyek PT Jakarta Propertindo, Harwin Utama Tenggano dari pihak Badan Usaha Milik Negara.
Singapura merupakan salah satu negara yang memiliki pelabuhan terbaik di dunia. Pada sesi tersebut, pengunjung dapat melihat bagaimana negara tetangga, khususnya Singapura, membangun dan mengembangkan Waterfront City beserta pelabuhannya, serta bagaimanakah tantangan dan hambatan dalam mengembangkan pelabuhan tersebut sehingga dapat menjadi salah satu pelabuhan terbaik di dunia.
Selain itu, sesi itu juga membahas bagaimana peran swasta dan Badan Usaha Milik Negara ikut membantu dalam mengembangkan Waterfront City di Indonesia.
Di sisi lain, pada puncak acara The 13th CENS UI itu juga diumumkan pemenang lomba call for paper The 13th CENS UI yang diikuti 80 tim dari berbagai universitas di Indonesia.
Dari 80 tim tersebut, telah diambil lima tim terbaik yang kemudian diundang ke kampus Universitas Indonesia, Depok untuk mempresentasikan karya terbaik mereka, serta mengikuti company visit pada tanggal 17 November 2015 ke Pelabuhan Kalibaru, Tanjung Priok, Jakarta.
Adapun lima tim terbaik tersebut adalah tim “Arjuna” dari Institut Teknologi Bandung dengan papernya yang berjudul “Pelabuhan Terintegrasi sebagai Infrastruktur Penggerak Indonesia dalam menjadi Poros Maritim Dunia”.
Tim “Bima” dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember dengan papernya yang berjudul “Penataan Kawasan Pelabuhan Indonesia dengan Konsep ‘Central Industrial-Working Waterfront City’ guna mempersingkat Dwelling Time dalam Pendistribusian Barang”.
Tim “Kuya Banyu Harmoni” dari Institut Teknologi Bandung dengan paper-nya yang berjudul “ Floating Container Storage and Transhipment Terminal sebagai Bentuk Pengembangan Infrastruktur Waterfront City untuk Mengatasi Permasalahan Kemaritiman Dunia”.
Tim “Kuya Vaahikaa Bhaagya” dari Institut Teknologi Bandung dengan papernya yang berjudul “ Analisis Tata Guna Lahan Kabupaten Lombok Utara sebagai Penunjang Pelabuhan Hubungan International Bandar Kayangan”.
Terakhir, tim “Nabil Faindra” dari Universitas Gajah Mada dengan paper nya yang berjudul “Coastal Office Station sebagai Pusat Kontrol dan Suplai Infrastruktur Maritim bagi Nelayan di Daerah Berkembang di Indonesia”.
Dengan adanya kompetisi paper berskala national ini, diharapkan mahasiswa atau kalangan terpelajar di Indonesia mampu menciptakan ide-ide yang dapat dikembangkan dikemudian hari guna mendukung Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.
“CENS UI telah diakui baik oleh para profesional maupun mahasiswa. Melalui CENS UI, tambah wawasanmu, sampaikan aspirasimu dan jadilah generasi yang peduli terhadap bangsa. Dan tahun ini, bersama kita dukung program pemerintah kita untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia,” ungkap Nurul Fadhila Izhar selaku project officer acara CENS UI tahun ini.