Sabtu, 4 Oktober 2025

Pilkada Serentak

13 Kabupaten di Papua Masih Rawan Konflik Pilkada

Sebanyak 13 Kabupaten di provinsi Papua masih memiliki kerawanan konflik

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Johnson Simanjuntak
Tribunnews.com/Amriyono Prakoso
Direktur Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 13 Kabupaten di provinsi Papua masih memiliki kerawanan konflik di pilkada serentak pada tahun 2015.

Ke 13 wilayah tersebut adalah Kota Jayapura, Puncak Jaya, Yahukimo, Lanny Jaya, Tolikara, Jayawijaya, Dogiyai, Manokwari, Nabire, Warofen, Membramo Raya, Pegunungan Bintang dan Bovendigul.

"Ada banyak yang menjadi sumber konflik kekerasan di pilkada Papua, biasanya terjadi karena kalah jadi kepala daerah," ujar Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi, Titi Anggraeni di Kantor KPU, Jakarta, Kamis (19/11/2015).

Kekerasan yang terjadi di Papua terjadi di hampir seluruh tahapan pilkada serentak, baik pada saat tahap pencalonan hingga penetapan paslon terpilih pascaputusan MK.

Gesekan tersebut banyak dipicu oleh faktor ketersinggungan antar massa pendukung calon. Titi menjelaskan bahwa massa di Papua, hanya pada saat masa kampanye dan berpapasan di jalan, bisa menjadi konflik yang besar.

"Lalu di masa penetapan pasangan calon, yang tidak terima akan memobilisasi masaa untuk mengintimidasi maupun intervensi hasil," katanya.

"Sementara, pihak kepolisian yang berjumlah yang minim kemudian pasrah terhadap kerusuhan yang terjadi," ujarnya.

Maka dari itu, Titi menyarankan agar pihak terkait merumuskan strategi khusus untuk mengantisipasi persoalan keamanan selama pilkada serentak di Papua.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved